More

    Keterbatasan Makanan di Myanmar: Sorotan Badan PBB

    Situasi di Myanmar setelah gempa bumi berkekuatan 7,7 magnitudo sangat memprihatinkan menurut Badan PBB. Kebutuhan mendesak seperti air, obat-obatan, makanan, dan tempat tinggal sangat terbatas. Koordinator Kemanusiaan OCHA untuk Myanmar, Marcoluigi Corsi, mengungkapkan bahwa waktu untuk respons semakin sempit karena sudah 72 jam berlalu. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) juga melaporkan rumah sakit di Myanmar kewalahan dengan jumlah pasien dan persediaan medis hampir habis. UNICEF menyoroti kebutuhan akan air bersih, makanan, dan pasokan medis yang terus meningkat. Bahkan sebelum gempa, lebih dari 6,5 juta anak di Myanmar memerlukan bantuan kemanusiaan. Gempa ini memperparah krisis kemanusiaan yang sudah ada dan mengakibatkan keluarga-keluarga rentan melewati batas mereka. Badan Pengungsi PBB (UNHCR) menyebut situasi di Myanmar sebagai krisis kemanusiaan tingkat tertinggi dalam beberapa tahun terakhir. Untuk membantu mengatasi situasi ini, Myanmar telah menetapkan tujuh hari berkabung nasional. Namun, jumlah korban terus bertambah dengan lebih dari 2.719 orang tewas dan 4.521 orang luka-luka. Badan PBB menggarisbawahi pentingnya pendanaan darurat untuk menyelamatkan nyawa dan menangani krisis ini secara efektif.

    Source link