Menteri Hukum dan Keadilan Pakistan, Aqeel Malik, menegaskan bahwa Pakistan memilih untuk mengendalikan diri dengan maksimal dalam menghadapi situasi saat ini dengan India. Ia menekankan bahwa negara tersebut bertanggung jawab dan tidak akan melakukan tindakan agresif, namun siap untuk merespons jika kedaulatan dan integritas teritorial Pakistan terancam. Malik juga menegaskan bahwa Pakistan akan mematuhi gencatan senjata yang lebih luas dan berharap situasi tidak eskalatif. Dia menyatakan harapannya bahwa India akan menggunakan diplomasi dalam penyelesaian konflik tersebut. Malik juga menjelaskan bahwa Pakistan telah menawarkan dukungan kepada India dalam menyelidiki insiden yang terjadi di Kashmir. Terkait dengan Perjanjian Air Sungai Indus, Malik menjelaskan bahwa Presiden Bank Dunia telah menyatakan bahwa perjanjian tersebut tidak dapat ditangguhkan dan bahwa Pakistan memilih jalur diplomasi dalam menanggapi situasi tersebut. Perjanjian Air Sungai Indus, yang ditandatangani tahun 1960 oleh India dan Pakistan, telah menjadi titik stabilitas selama periode konflik sebelumnya antara kedua negara.