Saat musim hujan tiba, banjir sering kali mengancam warga Jakarta dengan sungai Ciliwung menjadi sorotan utama. Dengan panjang mencapai 119 kilometer, sungai ini menjadi sumber ancaman banjir bagi hampir separuh wilayah Jakarta akibat hujan lokal, limpasan air dari hulu, penurunan muka tanah, dan rob dari laut. Pengamat Tata Kota dari Universitas Trisakti, Yayat Supriatna mengungkapkan bahwa sekitar 40 persen wilayah Jakarta rentan terkena banjir akibat pengaruh Ciliwung yang sangat dominan terutama saat musim hujan seperti Desember hingga Maret.
Ciliwung, yang membelah Jakarta dari selatan hingga utara, merupakan sungai sentral yang berperan penting dalam mengendalikan banjir di Jakarta. Ketika Ciliwung mengalami gangguan, sekitar 40 persen wilayah Jakarta yang terintegrasi secara fungsional dengan sungai ini berpotensi terkena dampak banjir. Hal ini disebabkan oleh keterkaitan wilayah sepanjang koridor aliran Ciliwung dengan sungai tersebut, dan banjir yang terjadi umumnya disebabkan oleh Ciliwung tanpa adanya sungai lain yang meluap.
Pada hari Selasa, 13 Mei 2025, hujan deras dengan intensitas tinggi menyebabkan sejumlah wilayah di Jabodetabek, termasuk Jakarta, terendam banjir mulai dari malam hingga dini hari. Situasi ini menunjukkan betapa pentingnya peran sungai Ciliwung dalam mengendalikan banjir di Jakarta.