Pelaku usaha jasa perawatan tubuh di pusat perbelanjaan mengalami penurunan pendapatan yang signifikan dalam dua tahun terakhir. Stagnasi jumlah pelanggan disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk penutupan ritel sebagai daya tarik utama pengunjung, situasi ekonomi yang sulit, dan perubahan perilaku konsumen yang lebih memilih perawatan di rumah. Dari hasil pantauan CNBC Indonesia, salon di Mega Bekasi mengalami penurunan drastis, dengan sebagian di antaranya beralih fungsi menjadi tempat refleksi. Sejumlah salon seperti Irwan Team, Johnny Andrean, dan Haircode masih bisa bertahan berkat basis pelanggan setia mereka, sementara layanan waxing seperti Waxhaus tetap ramai dikunjungi. Di sisi lain, bisnis nail art menunjukkan tren positif, dengan pelanggan yang terus bertambah baik di hari kerja maupun akhir pekan.
Di tengah tantangan yang dihadapi, para pelaku usaha juga harus berhadapan dengan perubahan gaya hidup konsumen. Beberapa konsumen kini lebih memilih melakukan perawatan sendiri di rumah karena dianggap lebih praktis dan hemat. Faktor ekonomi yang mempengaruhi daya beli juga menjadi pertimbangan, dengan sebagian konsumen hanya berkunjung ke salon sesekali karena lokasi atau keterbatasan waktu. Agar tetap mampu bertahan, para pelaku usaha harus berinovasi dalam layanan, seperti memberikan layanan home service, bundling promo, atau sistem booking online untuk menarik pelanggan baru. Meski tantangan masih besar, harapan para pelaku usaha dalam menghidupkan kembali sektor jasa kecantikan tetap tinggi, dengan dukungan dari pusat perbelanjaan dan pemulihan daya beli masyarakat yang diharapkan dapat membantu industri ini pulih dan berkembang.