Pada tengah malam waktu setempat, tiga generator listrik Rumah Sakit (RS) Indonesia di Gaza utara mengalami kehancuran akibat serangan bom yang dilakukan oleh Israel. Situasi ini menyebabkan gangguan pada pasokan air dan listrik, serta menimbulkan ketakutan di kalangan warga dan karyawan rumah sakit. Pasca kejadian, Palang Merah setempat dan Kementerian Kesehatan Gaza berkoordinasi untuk tanggap darurat. Meskipun pemadam kebakaran baru diizinkan dua jam setelah kejadian, api berhasil dipadamkan. Tetapi sayangnya, kerusakan yang dialami oleh generator listrik tersebut diprediksi cukup parah. Generator tersebut memiliki peran sangat penting dalam menjalankan operasional rumah sakit, karena bertugas menyuplai listrik ke seluruh fasilitas. Selain itu, keberadaan generator yang berdekatan dengan tangki solar juga meningkatkan risiko kebakaran. Berita mengejutkan lainnya adalah tiang pemancar sinyal internet juga menjadi sasaran serangan. Kondisi tersebut sangat mengkhawatirkan, mengingat rumah sakit merupakan tempat pelayanan kesehatan yang harus dilindungi. MER-C menegaskan bahwa serangan terhadap fasilitas kesehatan merupakan pelanggaran hukum humaniter internasional. Sebelumnya, RS Indonesia lainnya di Gaza juga menjadi target serangan oleh Israel. RS Kamal Adwan dan RS Beit Hanoun telah dilumpuhkan sebelumnya, dan RS Indonesia merupakan rumah sakit terakhir yang masih beroperasi di wilayah tersebut. Situasi kemanusiaan di Jalur Gaza semakin memprihatinkan akibat dari blokade yang berkepanjangan. Semua pihak diharapkan dapat memberikan bantuan dan dukungan untuk mengatasi krisis kemanusiaan ini.