Telur rebus sering menjadi pilihan dalam menu sarapan bagi banyak orang karena kandungan nutrisi yang tinggi, seperti antioksidan, vitamin B, dan kolin. Ahli gizi dari Program Bedah Bariatrik UI Health, Jeremy O’Neal, merekomendasikan untuk memasak telur rebus tanpa menggunakan minyak tambahan. Selain dimakan langsung, telur rebus juga bisa dijadikan komponen salad atau dicampur dengan makanan lainnya.
Telur rebus mengandung nutrisi penting seperti vitamin A, vitamin B, riboflavin, folat, zat besi, dan seng. Kolin, mineral yang esensial selama kehamilan, juga ditemukan dalam telur untuk mendukung produksi asetilkolin. Selain itu, telur rebus kaya akan protein, sekitar 6 hingga 7 gram per butir telur besar.
Dalam diet seimbang, mengonsumsi dua hingga tiga telur rebus per hari tidak masalah bagi kebanyakan orang. Rekomendasi Dietary Guidelines for America 2020-2025 adalah untuk mengonsumsi berbagai sumber protein, seperti telur, daging tanpa lemak, dan makanan nabati seperti kacang-kacangan dan tahu.
Bagi yang memiliki kolesterol tinggi, sebaiknya memperhatikan jumlah lemak jenuh dalam telur rebus. Meskipun telur mengandung kolesterol, hubungan antara konsumsi kolesterol makanan dan kolesterol darah tinggi belum terbukti dengan jelas. Namun, dalam pola makan seimbang yang membatasi lemak jenuh dan mengganti dengan makanan sehat, telur rebus tetap bisa menjadi pilihan yang bergizi dan kaya protein.