Sektor informasi dan komunikasi (infokom) atau teknologi informasi dan komunikasi (TIK) di Indonesia mengalami pertumbuhan sebesar 7,72% pada kuartal I-2025, turun 0,67% dari periode yang sama tahun sebelumnya. Meskipun mengalami penurunan, pertumbuhan sektor TIK masih lebih tinggi dari pertumbuhan ekonomi nasional yang sebesar 4,87%. Sektor TIK menempati peringkat kedua setelah sektor transportasi dan pergudangan yang tumbuh 9,01%. Dalam kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi nasional, sektor TIK menempati peringkat keempat dengan kontribusi sebesar 0,53%.
Kepala BPS, Amalia Adininggar Widyasanti, menjelaskan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal I-2025 didorong oleh sektor pertanian yang tumbuh ganda, industri makanan dan minuman yang stabil, serta sektor transportasi. Selain itu, momen Ramadan dan Idulfitri 1445 Hijriah juga turut mendukung pertumbuhan ekonomi.
Di sisi lain, kinerja 3 emiten telekomunikasi digital yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia menunjukkan penurunan pendapatan. Indosat mencatat total pendapatan sebesar Rp13,57 triliun, turun 1,9% dari tahun sebelumnya namun masih mampu membukukan laba bersih sebesar Rp1,31 triliun. Sementara Telkom, termasuk Telkomsel dan Mitratel, mencatat pendapatan konsolidasi sebesar Rp36,6 triliun, turun 2,1% dari tahun sebelumnya dengan laba bersih sebesar Rp5,81 triliun. Sedangkan XLSMART mencatat total pendapatan sebesar Rp8,6 triliun, tumbuh 2% namun laba bersihnya turun menjadi Rp388,23 miliar.
Secara keseluruhan, pertumbuhan sektor TIK di Indonesia tetap menunjukkan posisi pentingnya dalam kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi nasional. Meskipun mengalami penurunan, sektor TIK tetap menjadi salah satu sektor strategis yang berperan dalam mendukung kemajuan ekonomi Indonesia.