Nusantaratv.com – Wakil Panglima TNI Jenderal Tandyo Budi Revita menegaskan pentingnya peningkatan kemampuan Satuan Siber TNI dalam menghadapi berbagai ancaman digital yang semakin kompleks di era teknologi modern. Hal tersebut disampaikan dalam acara peringatan HUT ke-8 Satuan Siber TNI di Gedung Ahmad Yani, Markas Besar TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, pada Senin (13/10/2025). (Sumber: Nusantara TV)
Penguatan Kemampuan Satuan Siber TNI di Era Ancaman Digital
Dalam sambutannya, Jenderal Tandyo Budi Revita meminta agar seluruh Satuan Siber TNI terus beradaptasi dengan perkembangan zaman dan memperkuat kemampuan teknologinya untuk menjaga kedaulatan negara di ruang siber. Ia menegaskan bahwa ancaman siber kini tidak mengenal batas wilayah dan dapat datang dari mana saja.
“Dalam era teknologi yang semakin maju ini, seluruh satuan TNI siber harus mampu menguasai teknologi dan menjawab setiap tantangan yang muncul. Ancaman siber kini sudah tanpa batas — tidak ada lagi siber dari dalam atau luar, karena serangan dapat datang dari mana-mana,” ujar Tandyo dalam sambutannya.
Pelatihan dan Pertukaran Pengetahuan Siber Internasional
Untuk memperkuat kemampuan Satuan Siber TNI, berbagai pelatihan dan pertukaran pengetahuan siber antarnegara terus dilakukan. Upaya ini menjadi langkah strategis dalam menghadapi kemajuan teknologi global serta memastikan kesiapan personel dalam melaksanakan operasi pertahanan siber nasional.
Selain itu, Wakil Panglima TNI juga mengingatkan agar transformasi digital di tubuh TNI dijalankan dengan prinsip adaptif, responsif, inovatif, dan kolaboratif, sejalan dengan tema HUT ke-8 Satsiber TNI.
Transformasi Digital dan Tantangan Pertahanan Siber Nasional
Satsiber TNI yang mengedepankan transformasi digital adaptif dan kolaboratif kini dituntut untuk selalu tanggap terhadap perubahan zaman. Peningkatan keamanan siber nasional menjadi prioritas utama agar TNI dapat mengantisipasi ancaman terhadap infrastruktur strategis negara.
Wakil Panglima TNI menegaskan bahwa dalam menghadapi ancaman digital, pendekatan pencegahan harus lebih diutamakan dibandingkan penanggulangan. Hal ini sejalan dengan amanat Undang-Undang TNI Nomor 3 Tahun 2025 yang menempatkan pertahanan siber sebagai salah satu fungsi utama TNI dalam menjaga kedaulatan negara.
Komitmen TNI Siber: Profesional, Responsif, dan Adaptif
Dalam arahannya, Jenderal Tandyo menekankan bahwa TNI siber harus menjadi kekuatan yang Profesional, Responsif, Integratif, Modern, dan Adaptif (PRIMA). Melalui peningkatan kapasitas, koordinasi lintas sektor, dan penguasaan teknologi terbaru, pertahanan siber Indonesia diharapkan mampu menandingi ancaman dari luar negeri.
TNI Siber Siap Hadapi Tantangan Ruang Digital
Peringatan HUT ke-8 Satuan Siber TNI menjadi momentum penting untuk memperkuat peran Militer Indonesia di dunia digital. Dengan semangat inovasi dan kolaborasi, Satuan Siber TNI berkomitmen meningkatkan kemampuan dalam menghadapi berbagai ancaman digital yang dapat mengganggu stabilitas nasional.
Baca juga berita pertahanan dan keamanan siber lainnya di: IndoBerita.net

