More

    Hasta Brata – prabowo2024.net

    M. Margono Djojohadikusumo, kakek saya, adalah seorang penggemar wayang. Karena kesibukan ayah, saya banyak menghabiskan masa kecil saya bersama kakek. Karena itu, saat kecil saya banyak belajar tentang pewayangan. Salah satu hal yang saya pelajari, dan saya ingat sampai sekarang, adalah pelajaran kepemimpinan dari lakon wahyu makutha rama.

    Dalam wahyu makutha rama, diceritakan ilmu kepemimpinan yang lebih dikenal oleh publik sebagai hasta brata, ini sangat luar biasa sehingga dua orang titisan Bathara Wisnu; Raja Ayodya dan Raja Dwarawati berhasil jadi raja yang besar. Sri Bathara Kresna kemudian menurunkan ilmu ini kepada Arjuna. Dengan hasta brata ini Arjuna mampu koreksi kepemimpinan Dasa Muka yang dikenal arogan dan penuh angkara murka.

    Arti dari hasta adalah delapan, sedangkan arti dari brata adalah watak. Hasta brata adalah delapan ajaran perilaku, delapan watak yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin. Delapan ajaran ini berlandaskan hukum-hukum alam. Kedelapan hasta brata adalah:

    1. Pindo Jaladri
    2. Pindo Candra
    3. Pindo Kartika
    4. Pindo Surya
    5. Pindo Arga
    6. Pindo Dahana
    7. Pindo Bayu
    8. Pindo Bahana

    Pertama, seorang pemimpin harus pindo jaladri. Harus bersifat seperti samudera. Samudera itu luas tak bertepi, dan setiap hari siap menampung apa saja dari segala penjuru. Samudera juga selalu siap dan mampu membersihkan segala kotoran yang dibuang ke samudera oleh orang-orang yang tidak baik. Samudera juga memberikan rasa ketenangan bagi mereka yang melihatnya.

    Pindo jaladri, seorang pemimpin hendaknya mempunyai keluasan hati dan pandangan, dapat menampung semua aspirasi dari siapa saja, dengan penuh kesabaran, kasih sayang, dan pengertian terhadap rakyatnya. Seorang pemimpin hendaknya menempatkan semua orang pada derajat dan martabat yang sama, sehingga dapat berlaku adil dan bijaksana.

    Pelajaran kedua dalam wahyu makutha rama adalah seorang pemimpin harus pindo candra. Harus berlaku seperti bulan, yang terang dan sejuk. Seorang pemimpin mampu merawat hati rakyatnya dengan sikap keseharian yang tegas dan keputusannya yang tidak menimbulkan konflik. Seorang pemimpin juga harus mampu memberikan dorongan atau motivasi untuk membangkitkan semangat rakyatnya, dalam suasana suka dan duka.

    Selain itu, kehadiran seorang pemimpin bagi rakyat haruslah menyejukkan. Seorang pemimpin harus memancarkan kebahagiaan dan harapan, seperti cahaya bulan yang menumbuhkan semangat dan harapan-harapan.

    Pelajaran ketiga dalam wahyu makutha rama adalah pindo kartika. Seorang pemimpin harus bisa menjadi seperti bintang. Bintang memancarkan sinar yang terang, dan mempunyai tempat yang tetap di langit hingga dapat menjadi pedoman arah. Seorang pemimpin hendaknya menjadi teladan, tidak ragu menjalankan keputusan-keputusan yang telah disepakati, serta tidak mudah terpengaruh oleh pihak-pihak yang menghasut dan menyesatkan.

    Source link