Masih Banyak Anak Muda yang Abaikan Kebutuhan Asuransi
Banyak anak muda berusia 20-an masih ragu atau memilih untuk mengabaikan kebutuhan asuransi ketika ditanya tentang hal tersebut. Banyak dari kalangan milenial usia ini menganggap bahwa asuransi hanyalah kebutuhan untuk orangtua yang sudah berusia di atas 40 tahun, dan hanya perlu dipikirkan ketika sudah memiliki keluarga atau saat usia sudah lebih matang. Hal ini karena usia muda masih dianggap sebagai masa di mana tubuh sehat dan tidak rentan terhadap penyakit.
Namun, kesadaran akan pentingnya asuransi di Indonesia masih relatif rendah. Menurut data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), penetrasi asuransi terhadap produk domestik bruto (PDB) di Indonesia baru sebesar 3,03 persen per Februari 2021. Hal ini sangat rendah jika dibandingkan dengan negara-negara lain di ASEAN.
Padahal, risiko kesehatan dan kematian sebenarnya sangat tinggi, termasuk di kalangan masyarakat berusia relatif muda, seperti usia produktif di bawah 30 tahun. Penyakit Tidak Menular (PTM) merupakan penyakit katastropik dengan penyebab kematian tertinggi di Indonesia, dimana sebagian besarnya adalah penyakit seperti hipertensi, kanker, penyakit ginjal kronis, jantung, diabetes melitus, dan juga stroke.
Risiko kesehatan tersebut juga semakin tinggi dengan adanya pandemi Covid-19, dimana hampir seluruh golongan usia memiliki risiko terpapar yang tinggi. Untuk itu, memiliki asuransi bisa membantu mengelola risiko finansial saat terjadi sakit atau kematian mendadak. Misalnya, dengan memiliki asuransi kesehatan, seseorang tidak perlu membayar biaya rawat inap atau pengobatan sendiri, tetapi akan ditanggung oleh perusahaan asuransi.
Pentingnya asuransi ini juga mendorong para perencana keuangan untuk menyarankan agar setiap orang membeli produk asuransi yang tepat sesuai dengan kebutuhan. Penting untuk memiliki alokasi anggaran khusus untuk biaya asuransi, dan saat ini sudah banyak tersedia asuransi dengan biaya premi yang terjangkau.
Dengan memahami profil diri dan jenis asuransi yang dibutuhkan, serta memilih provider asuransi yang bagus, kita bisa lebih bijak dalam mengelola risiko finansial dan kesehatan kita. Jadi, tidak perlu lagi bingung memilih antara asuransi jiwa atau kesehatan. Ayo, mulailah untuk berasuransi!