Siu Mie atau mi panjang umur merupakan salah satu hidangan khas Imlek yang tidak hanya lezat tetapi juga memiliki filosofi mendalam tentang umur panjang dan keberuntungan. Siu mie melambangkan harapan akan umur panjang dan kebahagiaan, dan diyakini bahwa proses memasak, menyajikan, dan memakannya tidak boleh terputus karena dapat mengurangi umur atau keberuntungan seseorang.
Dalam pembuatannya, siu mie memiliki bahan-bahan seperti mi kuning, minyak wijen, paha ayam filet, jahe parut, bawang putih, cuka beras, tepung maizena, kecap asin, garam, lada putih bubuk, saus tiram, minyak sayur, cabai bubuk, kubis, jamur shitake segar, daun bawang, kaldu jamur, dan bawang goreng untuk taburan.
Untuk membuat siu mie, pertama-tama mi kuning direbus hingga matang, kemudian ditiriskan dan dicampur dengan minyak wijen. Selanjutnya, ayam dicampur dengan bumbu hingga merata, dan tumisan ayam serta tumisan kubis dan jamur ditumis secara terpisah. Setelah itu, mi kuning ditumis bersama campuran cuka beras dan kecap asin, tumisan ayam, sayuran, dan daun bawang. Terakhir, siu mie disajikan dengan taburan bawang goreng di atasnya.
Dengan menyajikan dan menyantap siu mie, harapan akan umur panjang dan keberuntungan ditanamkan pada orang yang memakannya. Makanan ini seringkali dihidangkan tidak hanya saat perayaan Imlek tetapi juga ketika merayakan ulang tahun. Dengan demikian, siu mie memiliki makna yang mendalam di balik kelezatannya.