Penelitian yang baru-baru ini dilakukan menunjukkan bahwa laki-laki tampan lebih berpeluang sukses daripada perempuan cantik. Studi tersebut melibatkan lebih dari 11.000 orang Amerika selama 20 tahun dan menemukan bahwa laki-laki berpenampilan menarik memiliki peluang mendapat pekerjaan yang lebih baik dan menghasilkan lebih banyak uang daripada perempuan berpenampilan menarik.
Para peneliti, Alexi Gugushvili dan Grzegorz Bulczak, dari University of Oslo dan Polish Academy of Sciences, meminta para relawan untuk menilai daya tarik fisik peserta dalam skala empat poin. Dua dekade kemudian, peneliti membandingkan skor daya tarik peserta saat remaja dengan status karier mereka saat itu. Hasilnya, laki-laki yang dinilai “sangat menarik” lebih cepat naik jabatan di perusahaan dan mendapat penghasilan paling banyak, bahkan jika berasal dari keluarga berpenghasilan rendah atau lingkungan berbahaya.
Di sisi lain, perempuan berpenampilan menarik hanya memiliki “sedikit keunggulan” dalam karier mereka jika dibandingkan dengan perempuan lain yang dianggap kurang menarik. Selain itu, Gugushvili juga menemukan bahwa karakteristik feminin yang “lemah” seperti bersikap pasif, menyenangkan, lembut, dan penuh kasih sayang juga menjadi ciri daya tarik perempuan.
Hal ini menunjukkan bahwa laki-laki mendapatkan “manfaat terbesar” dari penampilan fisik, sementara perempuan tidak sesuai dengan stereotip dan ekspektasi masyarakat terhadap pemimpin bisnis. Perempuan yang cantik dan menarik bahkan dianggap kurang kompeten atau kurang memenuhi syarat untuk menduduki posisinya, sementara laki-laki berpenampilan menarik tidak mengalami dampak negatif apapun di tempat kerja.
Studi ini menunjukkan bahwa bias gender terus membatasi kesuksesan perempuan di tempat kerja, dan memerlukan penelitian lebih lanjut untuk memvalidasi hasil temuan ini.