Paspor merupakan dokumen perjalanan yang dibutuhkan seseorang untuk bepergian ke luar negeri. Paspor biasanya diterbitkan oleh bagian imigrasi di setiap negara. Tapi, pernahkah Anda membayangkan sebuah negara tanpa tanah yang menerbitkan paspor?
Ordo Militer Berdaulat Malta, juga dikenal sebagai Knights of Malta, adalah negara tanpa tanah yang menerbitkan paspor paling langka di dunia, menurut laporan CNN Internasional. Nama Ordo Militer Berdaulat Malta mungkin terdengar sangat asing di telinga. ‘Negara’ ini berbeda dengan Malta. Ordo Militer Berdaulat Malta adalah ordo Katolik yang juga negara berdaulat dan memiliki konstitusinya sendiri. Yang unik, Ordo atau bangsa ini tidak punya tanah atau daratan. Meski begitu, mereka menerbitkan pelat nomor mobil, mata uang, dan paspornya sendiri.
Paspor pertama dikeluarkan oleh Ordo Malta pada tahun 1300-an ketika para diplomatnya melakukan perjalanan ke negara lain dengan membawa dokumen yang membuktikan peran mereka sebagai duta besar. Saat ini, hanya ada sekitar 500 paspor diplomatik dari Ordo Malta yang beredar – menjadikannya paspor paling langka di dunia. Paspor merah Ordo (yang disebut melambangkan darah Kristus) diperuntukkan bagi anggota Dewan Kedaulatan dan pemimpin misi diplomatik serta keluarga mereka. Paspor ini dihiasi dengan tulisan emas yang menyatakan nama organisasi dalam bahasa Prancis, “Ordre Souverain Militaire de Malte,” dan sebuah lambang.
“Ordo tersebut memberikan paspor kepada anggota pemerintahan selama masa tugas mereka,” kata de Petri Testaferrata, Presiden Ordo yang berbasis di Malta. Eugenio Ajroldi di Robbiate, mantan direktur komunikasi Ordo Militer Berdaulat Malta, mengungkap pengalamannya uniknya menyaksikan reaksi petugas bea cukai ketika mereka melihat paspornya.
“Mereka mungkin belum pernah melihatnya sebelumnya. Suatu ketika ketika saya tiba di bandara Bangkok, ada sejumlah operator di bagian pemeriksaan paspor ingin melihat paspor langka saya dan berfoto selfie dengannya,” kata Ajroldi di Robbiate. Menurut De Petri Testaferrata, dua pertiga anggota Schengen mengakui paspor diplomatik dan Ordo tersebut bekerja sama dengan banyak negara yang tidak memiliki hubungan diplomatik formal seperti Prancis, Inggris, dan Amerika Serikat.