Seorang ahli medis mengatakan bahwa konsumsi telur dadar dapat menyebabkan penyakit kronis. Hal ini dibahas dalam podcast yang dihadiri oleh Iwan Benny selaku pendiri Konsep Karnus dan dr. Ary Yanuar.
Dalam video podcast yang diunggah di akun YouTube @kasisolusi, telur dadar menjadi perbincangan hangat terkait dampaknya terhadap kesehatan. Padahal telur dadar adalah lauk sederhana yang selalu menyenangkan selera.
Menurut detik, Konsep Karnus atau Pendekar Nusantara menerapkan metodologi dasar untuk mempelajari cara kerja tubuh manusia. Iwan juga menjelaskan bahwa Karnus menekankan pentingnya melakukan segala sesuatu terhadap tubuh berdasarkan ‘algoritma’ atau pemberian Tuhan.
Konsep Karnus mengatakan bahwa konsumsi telur dadar dapat memicu kanker dan penyakit metabolik lainnya. Iwan Benny menjelaskan bahwa ada komponen kimia bernama avidin dan biotin dalam telur yang tidak boleh dicampur.
Dalam menanggapi pernyataan tersebut, dr. Tirta melalui akun Instagram @dr.tirta (15/2) menyatakan bahwa telur tidak berhubungan langsung dengan diabetes dan kanker. Hal ini disebabkan oleh kesalahan dalam proses memasak telur.
Selain itu, dr. Dion Haryadi juga angkat suara terkait perdebatan ini. Ia menggunakan jurnal penelitian sebagai acuan untuk menyampaikan pandangannya.
Dari penjelasan tersebut, dapat disimpulkan bahwa konsumsi telur dadar tidak secara langsung menyebabkan penyakit kronis seperti kanker dan diabetes. Hal ini dapat terjadi jika telur dikonsumsi dalam keadaan mentah dan dalam jangka waktu yang panjang. Telur yang dimasak dengan baik dan dikonsumsi secara bijak tetap aman untuk kesehatan.
Sumber: https://www.cnbcindonesia.com/news/20220216200414-4-300791/telur-dadar-picu-kanker-ini-penjelasan-dari-dokter-dan-ahli-lainnya