Seorang wanita di Bogor mendampingi suaminya selama sembilan tahun menjalani dialisis atau cuci darah. Ini adalah kisah Riri Robiani (30) yang menceritakan bahwa suaminya, Yassir AlHabsyi didiagnosis mengidap gagal ginjal kronis pada 2015 ketika usianya 22 tahun.
Ia mengatakan bahwa ketika diperiksa oleh dokter, kondisi gagal ginjal Yassir sudah mencapai stadium akhir. Hal ini mengharuskan Yassir untuk menjalani prosedur cuci darah seumur hidup.
“Darahnya kotor sehingga banyak cairan, racun, dan limbah yang menumpuk di dalam darahnya. Meskipun cuci darah sebenarnya adalah tugas ginjal, tetapi karena ginjalnya rusak,” kata Riri seperti dilansir dari Detikcom, Sabtu (24/2/2024).
Dari hasil pemeriksaan, Yassir juga terdiagnosis mengidap hipertensi atau tekanan darah tinggi. Hipertensi diketahui sebagai salah satu faktor pemicu utama dari penyakit gagal ginjal.
Riri menyebut bahwa sebelumnya suaminya tidak memiliki riwayat keluarga dengan hipertensi, sehingga diduga penyakit tersebut muncul karena gaya hidup Yassir yang tidak sehat.
Yassir sering begadang, mengonsumsi makanan cepat saji, banyak mengonsumsi garam, dan juga merokok. Setelah didiagnosis mengidap gagal ginjal pada 2015, Yassir telah menjalani ratusan kali prosedur cuci darah. Untungnya, prosedur tersebut dicover oleh BPJS Kesehatan sehingga biaya yang dikeluarkan tidak terlalu besar.
Riri hanya perlu menyiapkan uang untuk sebagian obat-obatan yang tidak ditanggung. Mengenai kondisi terkini Yassir, Riri mengatakan bahwa tubuh suaminya sudah jauh lebih sehat. Yassir bahkan masih dapat melakukan aktivitas sehari-hari dan bekerja untuk mencari nafkah.
“Kondisinya sehat dan dapat beraktivitas seperti biasa, tetapi harus rutin melakukan cuci darah secara medis seumur hidup. Meskipun masih bisa bekerja, tetapi harus menghindari angkat beban berat,” pungkasnya.