Wakil Ketua Umum Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud, Benny Rhamdani mengomentari program makan siang gratis yang diusulkan oleh pasangan calon nomor urut 2, Prabowo-Gibran dalam rapat kabinet Jokowi-Ma’ruf Amin. Menurut Benny, ada keanehan jika program tersebut dijanjikan oleh Prabowo-Gibran namun yang membayar adalah pemerintahan era Presiden Jokowi.
Benny menegaskan bahwa prinsip idealitas menuntut agar yang berjanji juga yang membayar, bukan pihak lain. Ia menekankan bahwa anggaran untuk program tersebut seharusnya dibebankan kepada pihak yang memberikan janji.
Dalam sidang kabinet paripurna yang digelar oleh Presiden Jokowi, beberapa menteri dan kepala lembaga turut hadir. Menteri ATR Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menyatakan bahwa program makan siang gratis dibahas dalam rapat tersebut, meskipun tidak secara detail.
AHY menekankan perlunya perhitungan yang seksama untuk program tersebut karena membutuhkan dana yang besar. Ia menambahkan bahwa program tersebut akan menyasar 83 juta orang untuk mendapatkan makan siang gratis dan susu gratis, yang membutuhkan anggaran yang signifikan.