Perum Bulog mengumumkan bahwa telah ada tambahan kontrak impor sebanyak 300 ribu ton beras dari Thailand dan Pakistan untuk memperkuat stok pangan nasional menjelang Ramadhan dan Idul Fitri 1445 Hijriah.
Direktur Utama Perum Bulog, Bayu Krisnamurthi, mengatakan bahwa kedatangan 300 ribu ton beras tersebut akan menambah stok di gudang Bulog yang saat ini mencapai 1,3 juta ton. Hal ini diharapkan dapat menguatkan stok Bulog sebagai langkah strategis untuk menjaga stabilitas pasokan beras di Indonesia.
Bulog sebagai operator impor beras di Indonesia menjalankan proses impor secara bertahap dengan memperhatikan kebutuhan dan ketersediaan beras lokal. Meskipun demikian, Bulog tetap fokus pada penyerapan beras dalam negeri jika produksi lokal meningkat.
Bayu menegaskan bahwa Bulog tunduk pada pengawasan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) dalam setiap operasionalnya sebagai komitmen untuk menjalankan tugas secara transparan dan akuntabel demi kepentingan publik.
Dengan langkah-langkah impor beras ini, Bulog berperan penting dalam menjaga ketahanan pangan nasional dan memastikan pasokan beras yang cukup bagi masyarakat Indonesia.