Seorang Pekerja Rumah Tangga (ART) menguras isi rekening majikannya senilai Rp73 juta. Korban yang merupakan seorang ustaz, Muhammad Al Jufri, menceritakan kronologi kejadian tersebut. Awalnya, sang PRT meminta izin untuk pergi ke minimarket karena disuruh ibunya untuk berbelanja.
Setelah beberapa saat, Al Jufri menerima pesan mengenai penarikan uang sebesar Rp7 juta dari rekeningnya. Dia curiga kepada sang PRT karena saat diperiksa, ditemukan uang tunai Rp5 juta dan tiga kartu ATM dalam kantong belanja.
Setelah melakukan pemeriksaan, Al Jufri menemukan bahwa total uang yang hilang sekitar Rp73 juta. Pelaku ternyata telah mengambil kartu ATM ibunya dan menggunakan tanggal lahirnya sebagai PIN.
Meskipun pelaku berjanji untuk mengembalikan uang tersebut, namun ia malah melarikan diri. Al Jufri mengungkapkan bahwa selama sebulan bekerja, ia beberapa kali kehilangan uang tanpa bukti konkret.
Sebagai dampak dari kejadian tersebut, Al Jufri berpesan agar tidak menggunakan tanggal lahir sebagai PIN karena bisa dimanfaatkan oleh orang lain. Meskipun ia telah berniat untuk menyelesaikan masalah secara damai, namun pelaku memilih untuk melarikan diri.