Jakarta, CNBC Indonesia – Bisnis kecantikan memang tak ada matinya. Bahkan, industri kecantikan global diprediksi akan terus tumbuh positif, didorong oleh meningkatnya jumlah pekerja perempuan dan kebutuhan akan produk perawatan kulit.
Bicara soal pemain besar di industri kecantikan global, salah satu ‘ratunya’ adalah L’Oreal, yang ternyata memiliki pabrik terbesar di dunia dengan luas lebih dari 20 hektar dan bangunan seluas 66 ribu meter persegi di kawasan Jababeka, Cikarang, Jawa Barat. Selain itu, L’Oreal melalui PT Yasulor Indonesia juga menjadi salah satu pelaku industri kecantikan dengan jumlah ekspor terbanyak di Indonesia.
Chief of Corporate Affairs, Engagement, and Sustainability L’Oreal Indonesia, Melanie Masriel, mengungkapkan bahwa L’Oreal Indonesia telah mengekspor lebih dari 50 persen produk kecantikan ke 18 negara di dunia, terutama Asia Tenggara (ASEAN).
“Di Asia Tenggara [pabrik L’Oreal] cuma satu. Jadi, kita ekspor ke 18 negara. Semua dari Indonesia,” kata Melanie di L’Oreal Manufacturing Indonesia, Kawasan Jababeka, Cikarang, Jawa Barat, Kamis (7/3/2024).
Melanie mengatakan, L’Oreal Indonesia telah mengekspor 57 persen produk kecantikan yang dinaungi perusahaannya ke 18 negara, termasuk Asia Tenggara dan Rusia. Namun, ia belum dapat menyebutkan secara pasti berapa nilai ekspor yang telah dihasilkan L’Oreal.
“Jadi, semua produk yang kita produksi di sini itu 57 persen untuk ekspor, lebih banyak daripada buat domestik. Kita ekspornya itu ke 18 negara. Semua Asia Tenggara pasti ada, kayak Vietnam, Thailand, Singapura, Malaysia, Kamboja, Myanmar. [Bahkan] ada Rusia,” ungkap Melanie.
“(Produk yang paling banyak diekspor) Garner, Maybelline, sebagian L’Oreal Paris, ada juga L’Oreal Professionnel. Namun paling banyak Garnier,” lanjutnya.
Sebagai informasi, L’Oreal Indonesia menaungi sejumlah merek kecantikan terkenal di Indonesia, seperti Garnier, Maybelline New York, NYX Professional, Lancome, Yves Saint Laurent Beauty (YSL Beauty), Kiehl’s, L’Oreal Paris, L’Oreal Professionnel, hingga Kerastase.
L’Oreal Klaim Lakukan Produksi Ramah Lingkungan dan Berkelanjutan
L’Oreal Indonesia resmi mengumumkan bahwa pihaknya berhasil menggunakan energi terbarukan 100 persen di seluruh situs produksinya di Indonesia. Hal ini sebagai upaya untuk mendukung pemerintah dalam menekan jumlah emisi karbon.
Pada akhir 2023, L’Oreal Indonesia beralih dari penggunaan boiler gas menjadi boiler listrik sebagai teknologi pemanas untuk pabrik. L’Oreal Indonesia mengatakan, penggunaan boiler listrik ini untuk mewujudkan target Net Zero Emission 2060 Indonesia.
“Transisi kami dalam pengadaan 100 persen energi terbarukan dimulai sepuluh tahun lalu dan pemasangan boiler listrik tidak hanya menunjukkan komitmen kami terhadap keberlanjutan, tapi mendorong L’Oreal menjadi industri berkelanjutan,” ujar Presiden Direktur L’Oreal Indonesia, Junaid Murtaza.
Direktur Pabrik L’Oreal Indonesia, Hassan Asif, mengungkapkan bahwa selain penggunaan boiler listrik, L’Oreal Indonesia mengaku telah memaksimalkan penggunaan air di seluruh operasi pabrik sebagai upaya untuk menjadi pabrik waterloop pada 2026.
“Kami melakukan pengolahan air limbah untuk memproses limbah dan menggunakannya kembali sebagai bahan bakar semen alternatif untuk industri semen,” ujar Hasan.
“Kami mengoptimalkan penggunaan air di seluruh operasi pabrik kami sebagai bagian dari perjalanan untuk menjadi pabrik waterloop pada 2026,” imbuhnya.
[Gambas:Video CNBC]