Jakarta, CNBC Indonesia – Berpuasa bukanlah alasan untuk tidak berolahraga. Sebab, berolahraga saat puasa justru dapat membuat tubuh dapat terjaga kebugarannya sehingga tetap lancar beraktivitas. Walaupun begitu, berolahraga saat berpuasa tidak dapat dilakukan sembarangan agar tidak berdampak buruk bagi tubuh. Lantas, bagaimanakah cara dan waktu yang tepat untuk berolahraga saat berpuasa?
“Saat berpuasa, poin utamanya olahraga buat maintenance, yang penting berlatih, tapi tidak ngoyo (memaksakan diri melakukan sesuatu),” ujar dokter sekaligus figur publik, dr. Tirta Mandira Hudhi melalui akun Twitter pribadinya (@tirta_cipeng), dikutip Sabtu (9/3/2024). CNBC Indonesia telah meminta izin untuk mengutip twit tersebut.
Melalui twit utasnya, dr. Tirta menyarankan umat Muslim yang tetap ingin berolahraga saat puasa untuk menurunkan intensitas, yakni berat dan repetisi olahraga agar tetap aman. Selain itu, ia pun menyarankan sejumlah jadwal untuk berolahraga selama Ramadan.
Bagi seseorang yang sedang menjalankan program pembakaran lemak, dr. Tirta menyarankan untuk berolahraga menjelang buka puasa, yakni pukul 16.30 hingga 18.00. Bila tidak sempat berolahraga sebagai ngabuburit, berolahraga setelah salat tarawih bisa menjadi pilihan.
“[Olahraga bisa berupa] home workout, jump rope, atau ke gym,” tulis dr. Tirta.
“Untuk Anda yang gain muscle, olahraga lah 1.5 sampai 2 jam setelah berbuka puasa, [yakni] antara jam 19.30 hingga 22.00 maksimal. Kalau mau olahraga dulu setelah sholat isya, terus tarawihan sendiri di rumah, yo, gak popo,” lanjutnya.
Selain menjelang berbuka puasa dan setelah salat isya atau setelah salat tarawih, dr. Tirta juga menyarankan waktu olahraga menjelang sahur dengan durasi 30 hingga 45 menit. Namun, olahraga tersebut hanya bisa dilakukan dengan catatan pola tidur sudah cukup dan tidak begadang semalaman.
Lalu, ia juga tidak menyarankan warganet untuk melakukan olahraga saat siang hari.
“Jangan ambil risiko olahraga ketika siang-siang (jam 12.00-15.00), misal ke gym jam segitu. Saat siang, tubuh sudah kena “stressor” yang cukup berat, sampean bisa defisiensi elektrolit, bisa pingsan, malah sakit,” tegasnya.
[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya
Ahli Ungkap Efek Negatif Tak Terduga dari Olahraga Berlebihan
(dce)