Sebagian orang mungkin sering melewatkan saat sahur ketika hendak berpuasa di bulan Ramadhan. Umat Islam harus menyadari bahwa melewatkan saat sahur tidak hanya berdampak jangka pendek berupa rasa lapar yang sangat di siang hari. Melewatkan saat sahur juga dapat berdampak jangka panjang bagi kesehatan.
Dokter gizi dari Rumah Sakit Siloam TB Simatupang, Christopher Andrian, mengungkapkan bahwa kebiasaan tidak sahur dapat meningkatkan risiko defisiensi, terutama protein. “Bayangkan jika seseorang tidak sahur, hanya minum air putih, dan baru makan lagi jam 6 sore, berarti dia harus memenuhi kebutuhan harian dalam satu kali makan, itu akan meningkatkan risiko defisiensi protein,” kata dia seperti yang dilansir dari Detikhealth, Minggu (10/3/2024).
Andrian menambahkan bahwa efek dari kekurangan asupan makanan dapat bermacam-macam. Penderita dapat mengalami rambut rontok hingga kulit kering. “Lama-lama rambut akan rontok, kulit akan menjadi kering karena kebutuhan protein harian tidak terpenuhi,” katanya.
Andrian menyatakan bahwa risiko defisiensi protein ini akan semakin besar jika dilakukan secara terus-menerus. Penderita akan merasakan tubuh lemas, sakit, dan imunitas tubuh menurun. Dia juga mengingatkan bahwa orang yang tidak sahur mungkin bisa bertahan mengatasi lapar, namun dia harus mempertimbangkan kemungkinan dampak buruk yang dapat terjadi.
“Kami menyarankan untuk sahur dengan komposisi makanan yang padat agar pengosongan lambung lebih lambat. Jangan makan dalam bentuk cair, yang mudah dicerna, seperti jus atau teh manis saja. Karena dalam bentuk cair, lambung akan segera kosong dan 2 jam kemudian rasa lapar akan kembali,” tambahnya.
Selain itu, Andrian juga menyarankan agar orang yang berpuasa memperhatikan kandungan gizi dari makanan yang mereka konsumsi saat sahur maupun berbuka. Dia menekankan bahwa makanan harus mengandung karbohidrat, protein, lemak, dan serat.
“Saat sahur jangan hanya minum kopi atau teh manis saja. Kebutuhan tubuh tidak akan terpenuhi dengan baik. Saat sahur, tujuannya adalah memenuhi kebutuhan harian kita selama puasa,” katanya.
Artikel Selanjutnya: Studi Ungkap 8 Cara Mudah Memperpanjang Umur hingga 24 Tahun.
(HSY/HSY)