Anggota Komisi II DPR RI tersebut menegaskan bahwa jika ada kecurigaan atau dugaan adanya manipulasi suara, sebaiknya hal tersebut diungkapkan secara transparan. Menurut Guspardi, langkah tersebut penting untuk menghindari fitnah.
Sebelumnya, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto telah menyebut adanya dugaan bahwa Sirekap direncanakan oleh pihak tertentu di belakang KPU untuk kepentingan paslon dan partai tertentu yang dekat dengan pemerintah.
Hasto mengatakan bahwa setelah bertemu dengan pakar IT, terungkap bahwa ada kekuatan besar di belakang KPU yang menggunakan Sirekap untuk merancang hasil quick count. Dalam contohnya, Hasto mengungkap bahwa tidak hanya suara dari partai pendukung Ganjar-Mahfud seperti PDIP, PPP, Hanura, dan Perindo yang sengaja diperkecil, tetapi juga suara dari Gerindra yang diminimalkan dan suara dari PSI yang dipertajam.