Kepala Badan Otorita Ibu Kota Negara Nusantara, Bambang Susantono, menjelaskan rencana pendirian salah satu kampus terkemuka asal Amerika Serikat, Stanford University, di IKN, Kalimantan Timur.
Penjelasan itu disampaikan oleh Bambang dalam rapat kerja dengan Komisi II DPR RI di ruang rapat Komisi II DPR RI, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, pada Senin (18/3/2024).
“Ada kabar tentang Stanford yang katanya tidak akan masuk. Namun, kami saat ini sedang dalam proses untuk mereka mendirikan pusat riset,” ujar Bambang.
Menurut Bambang, pusat riset merupakan langkah awal dalam pendirian sebuah kampus. Pertanyaannya, kapan kampus Stanford akan didirikan di IKN?
“Diperkirakan setelah 2-3 tahun, dengan melihat kondisi saat itu, akan dikembangkan lebih lanjut,” kata Bambang.
Bambang juga menjelaskan bahwa membangun sebuah kampus memerlukan berbagai fasilitas yang harus disiapkan, mulai dari laboratorium hingga kurikulum.
“Kami mulai dengan yang disebut pusat riset. Pusat riset ini akan menampung para peneliti, tidak hanya dari Stanford, tetapi juga dari universitas lain seperti Leiden, Delf, dan Universitas Finlandia. Mereka semua akan berpartisipasi,” jelas Bambang.
Namun, OIKN akan mengevaluasi kelayakan dan urgensi pendirian kampus di sana, termasuk potensi dari daerah sekitarnya.
“Kami tidak hanya melihat potensi Nusantara, tetapi juga Balikpapan, Samarinda, bahkan hingga Sulawesi. Bagaimana potensi orang-orang yang ingin memiliki kampus di IKN Nusantara. Proses ini biasanya berlangsung bertahap,” tambahnya.
Selain itu, Stanford University juga telah menandatangani MoU dengan OIKN pada 15 November 2024. MoU ini berkomitmen untuk membangun pusat riset dengan kualitas kelas dunia di IKN, dengan fokus riset pada pengelolaan air, pembangunan kota berkelanjutan, robotika, dan topik lainnya yang relevan.
Pembangunan pusat riset ini direncanakan akan dimulai sekitar Januari atau Februari 2024 di kasawan inti IKN dengan lahan seluas 3 hektar. Selain Stanford, universitas dari Belanda dan Indonesia juga berkomitmen untuk membangun pusat riset di IKN.
MoU ini dianggap sebagai langkah positif dalam menghadirkan universitas kelas dunia ke IKN, dengan harapan dapat mengembangkan Nusantara dari berbagai aspek.