Dalam menghadapi pleno rekapitulasi tingkat nasional ini, pihaknya langsung datang ke KPU RI dalam rangka koordinasi menyeluruh, mulai dari jajaran Penyelenggara Pemilu 2024, Satgas Preventif, Satgas Operasi Mantap Brata Pusat, hingga Polda Metro Jaya dan Polres Jakarta Pusat.
“Karo Ops PMj setiap hari berkoordinasi dengan komisioner khususnya bagian keamanan sini. Kedua, tujuan kami ke sini adalah melihat sejauh mana kesiapan personel dan pergerakan peralatan yang sudah dipersiapkan oleh teman-teman semua di lapangan, dan yang ketiga tentu kami ingin terus memberikan pelayanan, penjagaan terhadap masyarakat yang akan melaksanakan penyampaian pendapat khususnya di KPU,” ungkapnya.
Menurutnya, pihaknya telah membangun tiga simulasi dalam mengawal rekapitulasi hasil Pemilu 2024. Jika situasinya kondusif, maka personel akan berlakukan situasi normal, sementara apabila ada peningkatan eskalasi massa, petugas akan melakukan penambahan personel dengan mengedepankan tindakan preemtif dan preventif.
“Situasi sampai saat ini berdasarkan laporan yang kami terima dari jaajaran Alhamdulillah situasi kondusif, situasi aman. Polri malah kecenderungannya sekarang untuk fokus juga mengamankan kegiatan masyarakat menghadapi Bulan Ramadhan yang tentunya nanti akan terjadi arus mudik lebaran,” kata Fadil.
Yang pasti, ujarnya, pengalaman gangguan keamanan dan ketertiban (kamtibmas) di tahun 2019 menjadi pelajaran untuk semua pihak agar tetap bersatu dan menerima hasil pemilu yang telah menjadi pilihan rakyat. Jika ada sengketa pemilu, masih ada jalur penyelesaian secara hukum melalui Mahkamah Konstitusi (MK).