More

    Waspadai, Inilah 5 Cara Mencegah Demam Berdarah Dengue (DBD)

    Kasus demam berdarah dengue (DBD) mulai meningkat di masyarakat. Lalu, bagaimana tips agar masyarakat bisa terhindar dari penyakit tersebut?

    “Menjelang prediksi puncak kasus DBD April 2024, masyarakat bisa mencegah dengan PSN 3M plus, menjaga kebersihan lingkungan, pakai lotion antinyamuk/semprotan nyamuk, dan juga vaksinasi,” ujar Praktisi Kesehatan Masyarakat dr. Ngabila Salama, MKM. seperti dikutip dari pesan singkatnya, Selasa (20/3/2024).

    Dokter yang juga Kasie Pelayanan Medik & Keperawatan RSUD Tamansari Jakarta itu mengatakan ada enam kasus anak dan dua kasus dewasa dengan diagnosis DBD dirawat RSUD Tamansari. Kondisi aman dan terkendali.

    Ngabila bilang pola kasus DBD setiap tahun polanya akan selalu sama, yaitu mulai meningkat bulan Desember dan akan mengalami puncak di bulan April (bisa bergeser sampai Mei), lalu akan menurun kembali.

    Karena saat musim hujan lebih berpotensi genangan air untuk tempat perindukan nyamuk, pancaroba membuat imunitas seseorang menurun, dan kelembaban udara tinggi saat musim hujan/relative humidity (RH) tinggi membuat nyamuk penyebab DBD (Aedes aegepty) lebih mudah berkembang biak.

    Berikut adalah lima cara pencegahan DBD:

    Perilaku hidup bersih dan sehat; Jangan ada baju-baju menggantung karena itu adalah sumber sarang nyamuk dan jentik.

    “Juga masih ada daerah di Jakarta yang tanah kosong atau fasilitas umum yang perlu dilantai juga 3M-nya. Misal di taman, jalanan, tanah kosong. Juga di sekolah,” kata Ngabila.

    PSN 3M plus, Gerakan 1 Rumah 1 Kader Jumantik (G1R1J), lakukan 3M plus minimal seminggu sekali tiap hari Jumat dan selalu menjaga kebersihan dan kerapihan rumah.

    “Memelihara tanaman pengusir nyamuk seperti sereh, lavender, dan lain-lain serta ikan pemakan jentik seperti cupang,” ujar Ngabila.

    Nyamuk penyebab DBD aktif jam 8-10 pagi dan 16-18 malam. Untuk itu akan lebih baik melakukan penyemprotan nyamuk atau menggunakan lotion antinyamuk secara mandiri.

    Aktifkan PSN di 9 tatanan: tatanan kehidupan masyarakat sehat mandiri, tatanan permukiman dan fasilitas umum, tatanan satuan pendidikan, tatanan satuan pasar, tatanan pariwisata, tatanan transportasi dan tertib lalu lintas jalan, tatanan perkantoran dan perindustrian, tatanan perlindungan sosial, serta tatanan pencegahan dan penanggulangan bencana.

    Vaksinasi mandiri (berbayar) pada anak dan dewasa dapat diberikan untuk mencegah sakit dan keparahan/kematian DBD dengan efektif sampai 95%. Rekomendasi pemberian vaksin ini sudah tertulis dalam rekomendasi satgas imunisasi PAPDI dan IDAI tahun 2023.

    “Vaksinasi ini juga bisa didapatkan di RSUD Tamansari untuk usia 6-45 tahun, pemberian 2 kali (dosis) selang 3 bulan antardosis. Biaya Rp 1 juta untuk dua dosis,” kata Ngabila.

    Khusus untuk pencegah keparahan/meninggal, Ngabila mengatakan deteksi dan pengobatan dini adalah kunci!

    “Bawa ke puskesmas segera jika ada gejala DBD untuk cek darah lengkap dan NS1 untuk deteksi cepat DBD, pemeriksaan ini gratis. Tatalaksana diberikan gratis dengan BPJS Kesehatan,” ujar Ngabila.

    Lebih lanjut, Ngabila bilang surveilans aktif berbasis masyarakat baik itu dari RT, RW, kader kesehatan dan jumantik kepada puskesmas perlu digalakan. Sistem rujukan dari puskesmas/FKTP ke RS juga perlu ditingkatkan.

    “Yang terpenting juga laporan dari RS untuk kasus DBD penting disampaikan segera agar puskesmas dapat melakukan penyelidikan segera dan melakukan fogging,” kata Ngabila.

    Source link