More

    Hermes Diadu oleh Konsumen yang Tidak Diberikan Tas Birkin

    Jakarta, CNBC Indonesia – Merek mewah asal Prancis, Hermes resmi digugat oleh dua konsumen asal Amerika Serikat (AS) melalui Pengadilan Federal di California Utara, AS, pada Selasa (19/3/2024) lalu. Melansir dari Fortune, dua konsumen bernama Tina Cavalleri dan Mark Glinoga dilaporkan menggugat Hermes karena dinilai terlalu eksklusif dalam menjual tas Birkin sehingga melanggar undang-undang (UU) antimonopoli dan melakukan praktik penjualan secara tidak adil. Selain itu, Cavalleri dan Glinoga juga menuduh Hermes melakukan “skema untuk mengeksploitasi kekuatan pasar” Birkin dengan memberikan syarat-syarat fantastis bagi konsumen yang ingin masuk ke dalam daftar prioritas pembeli tas Birkin.

    Sebagai informasi, tas Birkin sempat ramai di media sosial karena dinilai sebagai “simbol status tertinggi” seseorang. Sebab, konsumen yang ingin membeli tas tangan ikonik Hermes itu harus memiliki riwayat pembelian dengan nilai yang sangat besar hingga ribuan dolar AS. Demi mencapai nilai transaksi itu, pelanggan harus membeli produk Hermes lainnya, seperti sepatu, sandal, scarf, hingga sabuk.

    Ada anggapan di kalangan para kolektor tas bahwa Hermes menerapkan sistem quota yang menjatah pembelian tas Birkin hanya untuk konsumen VVIP mereka. “Mewajibkan konsumen untuk membeli produk tambahan sebelum mereka diberi kesempatan untuk membeli tas tersebut,” tulis gugatan Cavalleri dan Glinoga, dikutip Jumat (22/3/2024). “Dengan kata lain, konsumen dipaksa untuk membeli produk tambahan dari Hermes karena ingin membeli tas Birkin. Ini adalah perilaku yang anti persaingan dan mengikat,” lanjut isi dokumen.

    Menurut kedua penggugat, praktik “mengikat” ini secara artifisial meningkatkan biaya pembelian tas Birkin dan membatasi pilihan konsumen. Hal ini dinilai melanggar UU antimonopoli federal dan negara bagian, serta Kode Bisnis dan Profesi California. Hingga saat ini, Hermes belum memberikan respons apapun terkait gugatan tersebut.

    Sulitnya Membeli Tas Birkin, Tas Simbol Status Tertinggi

    Menurut Byrdie, seseorang memang tidak bisa masuk begitu saja ke toko Hermes untuk membeli tas Birkin. Sebab, tas Birkin hanya ditawarkan kepada pelanggan yang paling setia dari merek yang berdiri sejak 1837 itu. Bagi pelanggan yang tertarik untuk membeli tas Birkin dapat langsung mengunjungi toko dan menanyakan kepada petugas yang disebut Sales Associate atau SA. Namun, keputusan akhir mengenai siapa yang akan ditawari Birkin jatuh di tangan SA. Meskipun telah memiliki riwayat transaksi hingga ribuan atau puluhan ribu dolar, pelanggan yang ditawarkan untuk membeli tas Birkin masih berpotensi tidak dapat memilih model yang mereka inginkan.

    “Hermès hanya mengizinkan butik untuk membeli Birkin dalam jumlah tertentu setiap dua tahun sekali dan model tas Birkin yang dikirim ke butik jarang diketahui sebelumnya,” menurut laporan Sotheby’s. “Oleh karena itu, pelanggan harus puas dengan tas Birkin yang tersedia dan ditawarkan oleh SA atau dengan sabar menunggu model yang mereka inginkan tersedia,” lanjut laporan tersebut.

    Mengapa Tas Birkin Dibanderol Sangat Mahal?

    Menurut Hermes, tas Birkin “lahir di angkasa pada 1948 dalam penerbangan dari Paris ke London”. Kalimat itu lahir karena mendiang aktris Jane Birkin yang duduk di sebelah bos eksekutif Hermes pada saat itu, Jean-Louis Dumas curhat bahwa ia tidak dapat menemukan tas yang sesuai dengan kebutuhannya. Jane yang merupakan ibu muda pada saat itu terkenal sering membawa keranjang anyaman ke manapun untuk bepergian. Setelah curhat atas keluhannya, Jane dan Dumas langsung membuat sketsa desain tas tangan.

    Setahun kemudian, Dumas memberi hadiah kepada Jane berupa tas Birkin, yakni tas kulit dengan desain elegan dan fungsional sehingga cocok untuk penggunaan sehari-hari. Kantong-kantong pada tas Birkin membuatnya sangat fungsional dan tasnya yang tertutup rapat dapat mencegah barang-barang “tumpah” alias berjatuhan.

    Menurut Business Insider, versi paling awal dari tas tersebut dijual dengan harga sekitar US$2.000 pada 1984. Selama bertahun-tahun, Birkin telah meningkatkan statusnya sebagai “perayaan” atas keahlian, kelenturan yang modis, dan barang investasi. Bagi para kolektor, salah satu daya tarik tas Birkin adalah bahwa nilai yang lebih baik dibandingkan dengan barang mewah lainnya.

    Dalam pengecer mewah daring, Farfetch Birkin bekas termurah dijual seharga U$11.500 atau sekitar Rp181,32 juta (asumsi kurs Rp15.767/US$), sedangkan Birkin termahal dijual seharga U$48.502 atau sekitar Rp764,34 juta. Tipe “Himalaya Diamond Birkin” menjadi tas Birkin pemegang rekor harga termahal, yakni US$450 ribu atau sekitar Rp7,08 miliar melalui Sotheby’s pada 2022. “Himalaya Diamond Birkin” disebut sangat mahal berkat komponen berharga dari kulit buaya Niloticus dan berlian sembilan hingga 10 karat.

    Alasan lain mengapa tas Birkin dibanderol dengan harga yang sangat karena persediaan yang terbatas. Jumlah total tas Birkin yang diproduksi Hermes setiap tahun adalah rahasia yang dijaga dengan sangat baik. Namun, diperkirakan ada sekitar 200 ribu tas yang beredar.

    [Gambas:Video CNBC]

    (rns/rns)

    Source link