Jakarta, CNBC Indonesia – Setiap orang pastinya ingin menjaga kesehatan jantungnya. Sayangnya, masih banyak yang mengabaikan kondisi kesehatan organ ini. Beberapa kebiasaan diketahui dapat meningkatkan risiko kerusakan jantung. Tentu saja kebiasaan-kebiasaan ini tidak boleh dianggap enteng.
Berikut adalah kebiasaan yang dapat merusak jantung seperti dilansir oleh CNBC Indonesia, Kamis (28/3/2024).
1. Malas Bergerak
Banyak orang terlihat menjalani kebiasaan yang buruk selama pandemi COVID-19, menurut Abha Khandelwal, MD, seorang profesor kedokteran kardiovaskular di Universitas Stanford di California. “Orang-orang yang bekerja dari rumah menjadi lebih dekat dengan dapur, dan sayangnya, bagi sebagian besar orang, pandemi mungkin telah merusak profil kardiometabolik mereka,” kata Dr. Khandelwal. Kurang tidur juga dapat menyebabkan peningkatan kortisol, hormon stres, dan adrenalin, yang serupa dengan situasi stres. Idealnya, seseorang membutuhkan tujuh hingga delapan jam tidur setiap hari.
Dalam tinjauan yang diterbitkan di jurnal Frontiers in Nutrition pada tahun 2021, para ilmuwan mencatat kebiasaan makan yang buruk selama pandemi di sebagian besar dari 23 studi yang dievaluasi, termasuk peningkatan frekuensi ngemil dan makan, penurunan konsumsi produk segar, serta peningkatan konsumsi makanan yang menenangkan dan alkohol.
2. Menghabiskan Terlalu Banyak Waktu Sendirian
Menurut tinjauan yang diterbitkan pada tahun 2022 di Journal of American Heart Association, isolasi sosial dan kesepian dikaitkan dengan peningkatan risiko serangan jantung, stroke, atau kematian sebesar 30 persen.
Peneliti menemukan bahwa isolasi dan kesepian mungkin meningkat selama pandemi COVID-19, terutama di kalangan anak muda berusia 18 hingga 25 tahun, orang dewasa yang lebih tua, wanita, dan individu berpenghasilan rendah. “Bangunlah hubungan dengan orang lain, bahkan secara virtual. Selain itu, jika Anda dan lingkaran sosial Anda fokus pada gaya hidup sehat, kemungkinan besar Anda akan mematuhi itu. Dukungan dari teman bisa menjadi motivator yang baik,” kata Dr. Ruthmann.
Temuan penelitian juga menunjukkan bahwa isolasi dan kesepian berhubungan dengan gejala stres kronis. Seiring waktu, stres berlebihan dapat merusak pembuluh darah di jantung dan meningkatkan risiko serangan jantung dan stroke.
3. Konsumsi Garam Berlebihan
Natrium berlebihan dapat menyebabkan tekanan darah tinggi, yang merupakan faktor risiko penyakit jantung. Menurut Badan Pengawas Obat dan Makanan A.S., rata-rata orang Amerika mengonsumsi sekitar 3.400 miligram (mg) natrium per hari, yang jauh melebihi jumlah yang disarankan. Banyak sodium tersembunyi dalam makanan kita.
National Heart, Lung, and Blood Institute (NHLBI) melaporkan bahwa makanan olahan – termasuk sayuran dan sup kalengan, merupakan penyebab sebagian besar konsumsi garam orang Amerika. Pastikan untuk membaca label nutrisi dan membandingkan produk, pilih produk dengan jumlah natrium yang paling sedikit. Batas maksimal konsumsi garam adalah 2.300 mg per hari atau setara dengan 1 sendok teh garam! Untuk kebanyakan orang dewasa, idealnya kurang dari 1.500 mg per hari.
4. Kurang Tidur
Jantung bekerja keras sepanjang hari, dan tanpa tidur yang cukup, sistem kardiovaskular Anda tidak akan mendapatkan istirahat yang diperlukan. Studi yang diterbitkan pada bulan Oktober 2022 dalam Journal of American Heart Association menyoroti bahwa tidur merupakan bagian integral dari kesehatan jantung dan harus dipertimbangkan saat mengevaluasi status kardiovaskular seseorang.
Studi tersebut menunjukkan bahwa kualitas tidur pendek dan buruk serta gangguan tidur dikaitkan dengan risiko obesitas, hipertensi, dan diabetes yang lebih tinggi. Analisis studi sebelumnya menunjukkan bahwa durasi tidur pendek dikaitkan dengan risiko hingga 48 persen lebih tinggi untuk terkena atau meninggal akibat penyakit jantung koroner serta risiko stroke 15 persen lebih tinggi.
Terlalu banyak tidur juga tidak sehat. Makalah ilmiah tersebut mengutip data yang menunjukkan bahwa orang yang tidur lama (sembilan jam atau lebih setiap malam) memiliki risiko 56 persen lebih tinggi terkena penyakit kardiovaskular dibanding mereka yang tidur tujuh hingga delapan jam per malam.
5. Duduk Terlalu Lama
Sebuah studi yang melibatkan lebih dari 100.000 orang di 21 negara menemukan bahwa orang yang duduk selama enam hingga delapan jam sehari memiliki peluang 12 hingga 13 persen lebih tinggi untuk meninggal lebih muda dan menderita penyakit jantung. Sementara mereka yang duduk lebih dari delapan jam sehari, risiko tersebut melonjak hingga 20 persen, menurut sebuah penelitian yang diterbitkan pada Juni 2022 di jurnal JAMA Cardiology.
Dalam sebuah makalah yang diterbitkan pada bulan September 2022 di JAMA Neurology, para peneliti menemukan bahwa berjalan minimal 2.000 hingga 3.800 langkah per hari dapat meningkatkan kesehatan jantung dan mengurangi risiko kematian dini, meskipun pada tingkat yang lebih rendah daripada berjalan 10.000 langkah per hari.
American Heart Association (AHA) mencatat bahwa berjalan cepat setidaknya 150 menit seminggu dapat membantu mengurangi risiko penyakit jantung. “Olahraga intensitas sedang selama setengah jam tiga hingga lima kali seminggu akan melindungi jantung Anda,” kata Nicholas Ruthmann, staf ahli jantung di Klinik Cleveland, Ohio.
[Gambas:Video CNBC]
(Disadur dari CNBC Indonesia)