Jakarta, CNBC Indonesia – Infeksi radang tenggorokan Streptokokus di Jepang ternyata bisa mematikan. Bahkan disebut tingkat kematiannya mencapai 30%.
Channel News Asia melaporkan infeksi itu akan menyebar ke seluruh tubuh. Berikutnya berpotensi menyebabkan gagal organ, dikutip Minggu (31/3/2024).
Profesor penyakit menular di Universitas Kesehatan Fujita, Hitoshi Honda mengungkapkan penyakit ini bukanlah pneumonia atau Covid-19. Bahkan dipastikan kecil kemungkinan akan berubah menjadi pandemi seperti empat tahun lalu.
Menurutnya, Streptokokus merupakan infeksi droplet. Untuk menghindarinya, dia mengingatkan untuk menjaga kebersihan tangan.
“Kebersihan tangan sangat penting untuk mencegah infeksi Streptokokus muncul,” jelasnya.
Kasus Streptokokus yang terjadi terus mengalami kenaikan. Otoritas Kesehatan Jepang melaporkan jumlah kasus di Tokyo tiga kali lebih banyak dari tahun lalu.
Untuk seluruh Jepang, totalnya mengalami peningkatan empat kali lipat selama lima tahun terakhir. Terdapat 474 kasus sindrom syok toksik streptokokus (SSTS) di Jepang yang tercatat hingga 10 Maret 2024.
Dalam laporan Institut Penyakit Menular Nasional Jepang (NIID), penyakit ini menyerang banyak orang lanjut usia. Namun untuk kematiannya lebih besar pada mereka berusia 50 tahun.
Dari laporan surat kabar Asahi Shimbun, 65 orang berusia di bawah 50 tahun didiagnosis penyakit ini. Angka tersebut dalam periode Juli hingga Desember 2023, dengan sepertiganya atau 21 orang meninggal.
[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya
6 Langkah Menabung Gaya Orang Jepang, Auto Kaya!
(luc/luc)