Masalah ini dianggap wajar karena agenda Piala Asia U-23 2024 tidak termasuk dalam kalender FIFA dan klub sedang dalam tekanan pada periode krusial musim ini. Ada sejumlah pemain yang tidak diizinkan klub untuk ikut dalam pemusatan latihan pada 1-11 April 2024, dengan hanya sembilan pemain yang diperbolehkan berangkat. Hal ini menimbulkan perdebatan antara klub dan timnas, karena ada yang mengirim surat secara terang-terangan dan ada yang berdiskusi melalui teks atau telepon.
Pihak yang berwenang harus mengambil langkah yang rasional dalam menghadapi situasi ini. Apakah harus mengorbankan prestasi timnas atau kepentingan kompetisi liga yang berdampak pada jadwal yang berantakan dan masalah keuangan yang bisa muncul. Sukses timnas sepak bola Indonesia mungkin bukan darurat nasional, tetapi tetap merupakan kepentingan nasional. Kesuksesan liga sepak bola Indonesia juga dapat dianggap sebagai kepentingan nasional, karena mencakup semua pihak mulai dari PSSI hingga klub-klub yang merupakan bagian dari departemen kebahagiaan masyarakat, khususnya para pecinta sepak bola di seluruh Indonesia.
Ini adalah sebuah ujian bagi sepak bola Indonesia untuk menuju arah yang lebih baik. Semua orang pasti akan menghadapi ujian dalam perjalanan menuju perbaikan. Saat ini, kita dihadapkan pada ujian kewarasan dalam menyikapi masalah sepak bola Indonesia, mulai dari level tertinggi hingga masyarakat umum.