Jakarta, CNBC Indonesia – Universitas Harvard adalah salah satu kampus paling bergengsi dan prestisius di dunia. Setiap tahun, jutaan calon mahasiswa berjuang mati-matian untuk bisa belajar di sana. Namun, fakta baru menunjukkan bahwa Harvard mulai kehilangan peminat. Apa yang terjadi?
Laporan Wall Street Journal (WSJ) mengungkapkan bahwa tingkat pendaftaran ke Universitas Harvard turun ke level terendah dalam empat tahun terakhir.
Harvard mengumumkan pada Kamis (28/3/2024) bahwa mereka menerima 54.008 pendaftar untuk angkatan 2028. Tahun sebelumnya, jumlah pendaftar universitas ini hampir mencapai 57.000, dan dua tahun sebelumnya, masing-masing sekitar 61.000 dan hampir 58.000.
Penurunan total pelamar sebesar 5% ini diawali oleh penurunan pendaftar awal ke Harvard sebesar 17%.
“Tidak jelas mengapa jumlah pendaftaran mahasiswa menurun, namun penurunan terjadi pada tahun di mana Harvard menghadapi kekacauan setelah Hamas menyerang Israel pada Oktober lalu,” seperti dilansir Wall Street Journal (WSJ), Rabu (3/4/2024).
Ketegangan akibat perang Israel-Hamas pecah di kampus, di mana mahasiswa pro-Palestina dan Yahudi saling berselisih. Mahasiswa di Harvard dan universitas lain melakukan protes terhadap perang tersebut, sementara pimpinan universitas berjuang untuk meresponsnya.
Tidak hanya masalah perang Israel-Palestina, Harvard juga terguncang dengan kontroversi lain. Mantan Presiden Harvard, Claudine Gay, mengundurkan diri pada Januari setelah diduga melakukan plagiarisme dan tidak merespons antisemitisme di universitas dengan memadai.
Sebuah komite yang dipimpin oleh anggota Kongres dari Partai Republik sedang menyelidiki respons Harvard terhadap antisemitisme. Investigasi masih berlangsung, dan komite juga menjelajahi tanggapan dari sekolah lain, termasuk Rutgers University dan University of California, Berkeley.
Sejumlah donatur besar Harvard dan dewan alumni menyatakan ketidakpuasan terhadap upaya universitas dalam melindungi siswa Yahudi.
Seiring dengan Harvard kehilangan minat, universitas terkemuka lain di grup Ivy League mengumumkan bahwa jumlah pendaftaran terus meningkat. Universitas Pennsylvania dan Universitas Yale melaporkan menerima jumlah pendaftar terbanyak dalam sejarah mereka, yaitu lebih dari 65.000 dan sekitar 57.000 pelamar masing-masing.
[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya
Bela Israel, Pendiri Victoria’s Secret Berhenti Mendonasikan ke Harvard
(hsy/hsy)