Jakarta, CNBC Indonesia – Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Budi Waseso (Buwas) mengomentari pencabutan kegiatan pramuka dari ekstrakurikuler wajib sekolah. Ia meminta aturan terkait hal tersebut segera dicabut.
Seperti yang diketahui, Kementerian Pendidikan, Riset, dan Teknologi mengeluarkan Peraturan Menteri Nomor 12 Tahun 2024 yang menghapus kegiatan pramuka sebagai ekstrakurikuler wajib di sekolah. Namun, pramuka tetap menjadi kegiatan operasional yang bisa dipilih oleh murid.
Aturan ini wajib ditetapkan pada 25 Maret 2024 dan mulai berlaku sejak diundangkan pada 26 Maret 2024.
“Oleh karena itu, mungkin karena peraturan tersebut menurut saya harus dicabut,” kata Buwas setelah pengukuhan seluruh Pengurus Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Masa Bakti Tahun 2023-2028 di Istana Negara, Jumat (5/4/2024).
Buwas menjelaskan bahwa kegiatan pramuka telah aktif sejak zaman kemerdekaan dan diatur dalam tap MPR yang dikuatkan dengan Keputusan Presiden. Menurutnya, pencabutan kegiatan ini tidak bisa dilakukan begitu saja.
Bahkan, lanjut Buwas, anggota kepengurusan Pramuka juga dilantik oleh presiden sebagai pembimbing nasional. Oleh karena itu, menurutnya, keputusan hanya dari peraturan menteri tidak cukup untuk menghapus kewajiban kegiatan pramuka di sekolah.
“Jika kita memulainya dari sejarah dan aturan, maka kita harus secara keseluruhan harus ada izin dari keppres. Artinya tidak langsung hanya melalui keputusan menteri,” kata Buwas.
Lebih lanjut, Buwas mengatakan bahwa masalah penghapusan kegiatan pramuka ini sedang dibahas di Komisi X DPR RI. Ia meminta semua pihak untuk menunggu hasilnya.
“Kita tunggu hasilnya. Namun, pada prinsipnya karena pramuka bukan ekstrakurikuler melainkan wajib dalam pendidikan kepramukaan, menurut saya keputusan menteri itu harus dibatalkan atau dicabut,” tegas Buwas.
Selain itu, setelah dilantik menjadi Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka, Buwas juga mengaku mendapatkan arahan dari Presiden Joko Widodo untuk melakukan pendidikan karakter generasi muda melalui Pramuka. Menurutnya, kegiatan ini masih mendapat perhatian dari presiden.
“Terutama pembangunan, termasuk bela negara, nilai-nilai perjuangan, semuanya. Pramuka selalu ada di sekolah-sekolah kita. Dukungan dari Presiden juga ditekankan, dan saya yakin dengan apa yang dilakukan oleh Kementerian Pendidikan saat ini pasti mendapat perhatian dari Presiden,” jelasnya.