Korea Selatan telah menghapus hampir 250 ribu video seksual ilegal sepanjang tahun 2023. Jumlah ini meningkat 15 persen dari tahun sebelumnya. Sebanyak 8.983 korban menerima bantuan dari pusat dukungan untuk korban pelecehan seksual online, yang naik 12,6 persen dari tahun sebelumnya. Organisasi Pusat Dukungan Korban Kejahatan Seks Digital telah bekerja untuk menghapus konten seksual ilegal secara online dan memberikan dukungan kepada korban.
Menurut laporan, sebagian besar korban adalah perempuan (74,2 persen) dengan 25,8 persen merupakan laki-laki. Sebagian besar korban berusia 10-an dan 20-an tahun. Pelaku kejahatan tersebut seringkali dikenal baru oleh korban, seperti melalui chat online. Sejumlah besar konten seksual ilegal diunggah ke situs porno (46,7 persen), diikuti oleh mesin pencari (29,9 persen) dan media sosial (14,5 persen).
Pemeriksaan terhadap konten seksual ilegal yang menargetkan anak-anak dan remaja dilakukan untuk mencegah penyebaran konten yang merugikan ini. Tahun lalu, terdapat 35.725 item berisi konten seksual yang menampilkan anak-anak dan remaja yang dihapus dari web, naik 2,5 persen dari tahun sebelumnya. Kerja sama antara lembaga investigasi juga diperkuat sebagai upaya untuk mengatasi maraknya konten ilegal tersebut.