More

    Orang Tua Juga Dapat Mengalami Burnout, Berikut 3 Cara Mengatasi nya.

    Jakarta, CNBC Indonesia – Burnout adalah istilah psikologis yang merujuk pada kelelahan secara mental dan dialami oleh seseorang akibat faktor tertentu. Biasanya, burnout seringkali dikaitkan dengan karier. Padahal, burnout tidak selamanya berhubungan dengan pekerjaan di kantor saja.

    Melansir dari CNBC Make It, pekerjaan mengasuh anak yang sering kali “tidak terlihat” dapat berdampak buruk bagi kesehatan mental seseorang, serupa halnya dengan pekerjaan berbayar yang dilakukan di kantor.

    Menurut survei terbaru yang dilakukan The Ohio State University Wexner Medical Center, 62 persen orang tua merasa jenuh dengan tanggung jawab mereka sebagai orang tua. Akibatnya, banyak orang tua, termasuk pengasuh yang mengisolasikan diri.

    Biasanya, isolasi diri dilakukan karena mereka merasa tidak memiliki energi untuk menjaga hubungan di luar keluarga. Menurut survei yang sama, dua dari tiga orang tua mengaku bahwa terkadang penyebab munculnya rasa kesepian adalah tuntutan menjadi orang tua.

    “Ketika kita kehabisan energi, kita mundur,” kata pekerja sosial klinis berlisensi dan pendiri Shame-Proof Parenting, Mercedes Samudio, dikutip Senin (6/5/2024).

    Menurut Samudio, ada tiga hal yang dapat dilakukan untuk mengurangi burnout di rumah dan tempat kerja. Apa saja? Berikut ulasannya.

    1. Manfaatkan Support System
    Berbicara dengan teman, anggota keluarga, atau pasangan terkait perasaan lelah, burnout, atau kesepian diklaim dapat membantu Anda merasa didukung. Profesor di University of Bath sekaligus “Sarjana Kesepian”, Sam Carr mengatakan bahwa banyak orang menjadi lebih menderita karena mereka mencoba untuk mengabaikan perasaan kesepian.

    “Ada potensi adanya hubungan dalam kesepian,” kata Carr. “Hal ini memberikan potensi bagi kita untuk memiliki rasa kasih sayang terhadap satu sama lain, bagi kita untuk menerima kerentanan satu sama lain,” lanjutnya.

    2. Tetapkan Ekspektasi yang Realistis
    Salah satu penyebab burnout adalah menetapkan target yang terlalu tinggi alias tidak realistis. Maka dari itu, pastikan daftar tugas atau target Anda sesuai dengan kemampuan diri. Menurut Samudio, salah satu cara untuk mempraktikkan hal ini adalah menuliskan tujuan Anda dan menilainya kembali setiap minggu untuk melihat apakah tujuan tersebut berhasil atau perlu disesuaikan. Tidak hanya itu, pastikan Anda mampu mempertanggungjawabkan setiap daftar tugas agar tidak burnout.

    3. Sisihkan Waktu untuk Diri Sendiri
    Menyisihkan waktu untuk mengisi ulang energi adalah hal penting yang seringkali terlupakan oleh banyak orang. Penulis buku The 5 Principles of Parenting: Your Essential Guide to Raising Good Humans, Aliza Pressman mengatakan bahwa meditasi kecil dapat membantu Anda mengelola emosi dengan lebih baik. Menurut Pressman, meluangkan waktu sekitar 20 menit untuk bermeditasi setiap hari adalah hal yang baik. Sayangnya, banyak orang tua yang tidak melakukan hal tersebut.

    Pressman mengatakan, salah satu cara yang dapat dilakukan jika Anda tidak dapat meluangkan waktu untuk bermeditasi adalah melakukan refleksi di sela-sela kegiatan, salah satunya saat menyikat gigi. “Hal ini dapat membantu Anda mengurangi kelelahan di tempat kerja dan untuk anak-anak,” ujar Pressman.

    [Gambas:Video CNBC]

    (Artikel ini disadur dari CNBC Indonesia)

    (rns/rns)

    Source link