Sebuah penelitian pada tahun 2022 mengungkapkan bahwa lebih dari 25 persen pasangan di Korea Selatan yang berusia 25 hingga 39 tahun tidak memiliki anak. Menurut laporan dari The Korea Herald, penelitian yang dilakukan oleh Korea Labour Institute menunjukkan bahwa fenomena ini terjadi bersamaan dengan peningkatan rasio DINK di kalangan anak muda di Korea Selatan. DINK adalah istilah untuk pasangan dengan dua penghasilan dan tidak memiliki anak.
Studi tersebut menemukan bahwa 27,1 persen pasangan dalam kelompok usia 25 hingga 39 tahun di Korea Selatan tidak memiliki anak. Angka tersebut naik hampir lima persen dari tahun 2019, yang sebesar 22,2 persen.
Peningkatan ini sebagian besar disebabkan oleh jumlah pasangan DINK yang meningkat, dari 21 persen pada tahun 2013 menjadi 36,3 persen pada tahun 2022.
Dalam kontras dengan DINK, hanya 13,5 persen pasangan muda dengan satu penghasilan yang tidak memiliki anak pada tahun 2022. Angka ini mengalami peningkatan moderat dibandingkan dengan tahun 2013, yang sebesar 12,3 persen.
Laporan tersebut juga menunjukkan bahwa 71 persen perempuan dari pasangan tanpa anak bekerja pada tahun 2022, sementara hanya 40,6 persen perempuan dari pasangan yang memiliki anak bekerja.
Peneliti mencatat bahwa salah satu faktor yang menyebabkan tingkat kesuburan rendah bagi pasangan muda adalah kenaikan harga perumahan. Hal ini menyebabkan Seoul memiliki persentase tertinggi pasangan muda tanpa anak, yaitu 45,2 persen pada tahun 2022.
Laporan yang sama juga menemukan bahwa pasangan tanpa rumah sendiri cenderung bekerja lebih banyak. Hanya sekitar 34,6 persen pasangan tanpa anak yang memiliki rumah, sementara 52 persen pasangan yang memiliki anak memiliki rumah.
Artikel Selanjutnya:
1 dari 4 Wanita Muda Korea Selatan Ternyata ‘Ogah’ Menikah, Kenapa?
(rns/rns)