Jakarta, CNBC Indonesia – Virus Corona atau Covid-19 terus bermutasi dan meningkatkan kasus di beberapa negara. Ahli belakangan ini menemukan varian Covid-19 yang disebut FLiRT yang menyebabkan lonjakan kasus di Amerika Serikat (AS).
Pada akhir Maret 2024, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) melaporkan bahwa varian baru Covid-19, KP.2, yang merupakan bagian dari keluarga FLiRT, menyebabkan sekitar 4 persen kasus di AS. Kemudian pada awal Mei, kasus KP.2 meningkat hingga mencakup sekitar 28 persen infeksi.
Menurut Johns Hopkins Bloomberg School of Public Health, KP.2 adalah salah satu dari beberapa varian yang termasuk dalam ‘FLiRT’, yang berasal dari mutasi yang sama secara independen. Berikut adalah 4 fakta terkait varian Covid-19 FLiRT.
1. Mengenal Apa Itu Covid-19 Varian FLiRT dan Jenisnya
FLiRT adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan keluarga varian berbeda, seperti KP.2 dan JN.1.7. Varian ini merupakan turunan varian JN.1 yang dominan di AS dalam beberapa bulan terakhir. CDC saat ini mengawasi varian KP.2 dan KP.1.1 untuk memahami potensi dampaknya terhadap kesehatan masyarakat.
2. Daftar Gejala Covid-19 Varian FLiRT
Hingga saat ini, belum ada gejala khusus yang terkait dengan varian Covid-19 FLiRT. Gejala mirip dengan varian JN.1, antara lain demam, batuk, sakit tenggorokan, hidung tersumbat, sakit kepala, sesak napas, kelelahan, kehilangan indra perasa dan penciuman, serta gejala gastrointestinal. Masyarakat disarankan untuk menghindari risiko terjangkit Covid-19 varian FLiRT dengan menggunakan masker, menghindari kerumunan, dan memiliki ventilasi yang baik di ruangan.
3. Tingkat Risiko Covid-19 Varian FLiRT, Apakah Mematikan?
Risiko terjangkit Covid-19 varian FLiRT tergantung pada kondisi sebelumnya, seperti jenis varian yang pernah menjangkit. Masyarakat harus tetap waspada karena varian FLiRT berpotensi menimbulkan lonjakan kasus pada musim panas ini.
4. Efektivitas Vaksin Covid-19 terhadap Varian FLiRT
Vaksin yang dirancang berdasarkan varian XBB.1 dapat menimbulkan beberapa antibodi reaktif silang terhadap JN.1. Meskipun belum ada penelitian yang memastikan, varian FLiRT diprediksi tidak menimbulkan reaktif silang. Apakah dosis ketiga vaksin akan direkomendasikan masih belum jelas, tergantung pada jumlah kasus yang terjadi.
Dengan demikian, masyarakat perlu meningkatkan kewaspadaan dan kepatuhan terhadap protokol kesehatan demi melindungi diri dan orang-orang di sekitarnya dari potensi terjangkit Covid-19 varian FLiRT.