Jakarta, CNBC Indonesia – Pola asuh orang tua memainkan peran yang sangat penting dalam membangun karakter anak. Pada akhirnya, karakter ini bisa memengaruhi kepintaran dan kesuksesan si kecil di masa depan. Ahli saraf dan psikologi dari Harvard University, Lisa Feldman Barrett memberikan lima tips untuk orang tua agar membantu perkembangan otak anak. Lantas apa sajakah itu? Berikut paparannya:
1. Kenalkan Anak pada Lingkungan Sekitar
Aktivitas ini bisa dilakukan sebelum anak menginjak usia balita. Menurut penelitian, bayi yang sering berinteraksi dengan penutur bahasa bisa mempertahankan susunan otak kritis, jadi dapat membuat mereka belajar bahasa lain di masa depan. Selain itu, terdapat manfaat bayi yang melihat banyak wajah. Yakni dapat menyesuaikan diri dalam membedakan dan mengingat lebih banyak variasi wajah.
2. Ajari Anak Beragam Kosakata
Orang tua didorong untuk mengajarkan berbagai kosakata untuk landasan saraf. Sebab studi berjudul Linking Language and Cognition in Infancy, menjelaskan anak usia beberapa bulan belum paham arti dari banyak kata. Anak perlu diajarkan kata-kata emosional, seperti sedih, bahagia, dan frustrasi. Menurutnya ini akan membuat anak berkenalan dengan emosi dan akan memudahkan berperilaku yang sesuai.
3. Beri Anak Penjelasan
Anak harus diberikan penjelasan soal sesuatu. Dengan begitu otak anak bisa membangun konsep soal tindakan dan diri sendiri. Misalnya saat seseorang berbohong jangan ucapkan ‘dia berbohong’. Anda bisa jelaskan alasan seseoran berbohong dan lanjutkan diskusi soal hal itu dengan anak, jadi mereka akan terlatih berpikir kritis.
4. Ajak Anak Meniru Orang Tua
Anak-anak biasanya akan belajar dengan meniru orang tua, selain juga menonton dan bermain. Oleh karena itu, orang tua harus melakukan aktivitas yang positif. Misalnya anak bisa diberikan sapu kecil atau sekop taman. Jadi mereka bisa membersihkan rumah bersama orang tua, dan anak akan mengetahui pentingnya menjaga kebersihan rumah.
5. Jangan Paksakan Minat Anak
Satu hal yang perlu diingat orang tua adalah tidak memaksakan anak menjadi sosok yang diinginkan. Karena itu akan membuat anak tidak menyukai aktivitas yang dipaksakan anak-anaknya. Anak harus lebih bebas mencoba banyak peluang, yang akhirnya bisa mengetahui apa minatnya. Orang tua perlu melakukan pendekatan ‘tukang kebun’, jadi harus paham jenis tanaman yang dimiliki dan menyediakan tanah yang sesuai agar bisa tumbuh dengan baik. Artinya, orang tua harus memahami minat anak pada suatu hal. Berikutnya mereka perlu memberikan wadah yang sesuai agar anak bisa mengembangkan minatnya.
[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya
Ahli Saraf Finlandia Ungkap 2 Kegiatan yang Bikin Anak Pintar
(hsy/hsy)