Jakarta, CNBC Indonesia – Communication Ambassador World Water Forum ke-10 Cinta Laura turut menjadi pembicara dalam diskusi panel World Water Forum ke-10 yang berlangsung di Nusa Dua, Bali. Dalam kesempatan itu, dia mengajak anak muda untuk bisa menjadi agen perubahan.
Cinta mengungkapkan untuk menjadi agen perubahan bisa dimulai dengan kebiasaan-kebiasaan kecil, seperti tidak membuang sampah sembarangan. Adapun menurut dia, hanya generasi muda yang bisa merubah kebiasaan itu agar kelestarian lingkungan bisa tercapai.
“Mereka harus sadar bahwa habit kecil mereka (membuang sampah). Jangan anggap sepele, itu bisa menjadi efek domino sehingga dari sampah yang mereka buang secara sembarang, menjadi limbah, menjadi kotoran air, dan akhirnya masyarakat terdampak memiliki masalah kesehatan,” papar dia dalam press conference di gelaran 10th WORLD WATER FORUM 2024, Senin (20/5/2024).
Cinta menjelaskan bahwa permasalahan air tersebut bisa menurunkan produktivitas, bahkan berdampak secara makro ekonomi. Kondisi itu akan menghambat pertumbuhan ekonomi nasional yang ditargetkan mencapai 6% sampai 7% tahun ini.
Dia juga menjelaskan mengenai komitmennya dalam menjaga keberlangsungan, yaitu dengan menjadi komisaris di perusahaan energi baru terbarukan. Menurut dia pilihan tersebut dilatarbelakangi untuk dapat menjadi contoh bagi generasi muda dalam meningkatkan kepedulian terhadap lingkungan.
“Mereka butuh contoh nyata bahwa seseorang peduli lingkungan, dan butuh contoh nyata dari aksi-aksi yang mereka ambil untuk mitigasi masalah tersebut,” ungkap Cinta.
Dalam kesempatan yang sama, Key Opinion Leader World Cleanup Day Andy Bahari menceritakan isu seputar lingkungan baik sampah maupun air, yang kerap disepelekan oleh banyak orang. Menurut dia, mereka menganggap bahwa isu semacam itu bukan tanggung jawab perseorangan.
“Padahal kenyataannya ketika kita bicara masalah lingkungan segala macam, mau pemuda, mau nggak, kita bisa merasakan bahwa bumi makin panas, hujan semakin deras, atau banyak kekeringan. Kita bisa merasakan itu,” terang Andy.
Untuk itu dia menegaskan bahwa seseorang tidak perlu menjadi ahli atau pakar untuk menaruh perhatian terhadap lingkungan. Sebab hal ini menjadi tanggung jawab setiap individu di mana pun.
“Apa yang diberikan Yang Maha Kuasa untuk kita bisa menjaga ini bersama-sama, sehingga keberlangsungan atau untuk generasi ke depan tetap mereka bisa menikmati hal-hal seperti itu,” tegas Andy.
[Gambas:Video CNBC]
(dpu/dpu)