Jakarta, CNBC Indonesia – Mikroplastik atau plastik berukuran kecil adalah salah satu masalah utama yang disoroti berbagai pihak karena mampu mengancam kehidupan Bumi serta manusia.
Menurut Kementerian Kesehatan (Kemenkes RI), mikroplastik adalah partikel plastik berukuran kurang dari lima milimeter yang dapat masuk ke dalam tubuh dan mengancam kesehatan manusia.
Saat ini, mikroplastik kerap ditemukan di dalam tubuh hewan yang hidup di perairan atau kemasan makanan dan minuman. Namun, lebih dari itu. Ternyata mikroplastik juga dapat terkandung di dalam buah dan sayuran yang dikonsumsi manusia.
Sebuah studi yang dipublikasikan Environmental Research pada 2020 lalu menemukan bahwa buah dan sayuran yang dijual oleh pedagang lokal di Catania, Sisilia, Italia mengandung mikroplastik dan nanoplastik.
Laporan studi itu mengungkapkan bahwa sayur umbi-umbian, seperti wortel dan lobak memiliki konsentrasi cemaran mikroplastik yang lebih tinggi daripada sayuran berdaun, seperti selada dan kol. Sebaliknya, sayuran berdaun memiliki kadar mikroplastik yang relatif rendah.
“Secara khusus, apel merupakan sampel buah yang paling terkontaminasi, sedangkan wortel adalah sayuran yang paling terkontaminasi,” ujar para peneliti dalam laporan studi.
Seiring dengan hasil penelitian tersebut, Clinical & Scientific Lead AsaRen, Dr. Meryl “Mimi” Kallman, MD mengungkapkan bahwa sayuran akar, seperti lobak dan wortel, memang berpotensi mengandung kadar mikroplastik yang tinggi. Terlebih, jika ditanam di dalam tanah yang kemungkinan memiliki konsentrasi mikroplastik yang tinggi.
“Plastik cenderung mengumpul di akar tanaman. Maka dari itu, sebaiknya cari makanan berupa daun-daunan karena memiliki konsentrasi mikroplastik yang lebih rendah dibanding akar atau batang,” jelas Dr. Mimi kepada CNBC Indonesia, dikutip Rabu (22/5/2024).
“Jadi, sebaiknya cari makanan yang daun-daunan dan memiliki konsentrasi mikroplastik yang lebih rendah dibandingkan sayuran akar atau batang,” imbuhnya.
Menurut Dr. Mimi, kebiasaan membuang sampah sembarangan dan membakar sampah di atas permukaan tanah adalah faktor yang mendorong tercemarnya tanah oleh mikroplastik.
Risiko Kesehatan Akibat Mengonsumsi Makanan Mengandung Mikroplastik
Lebih lanjut, Dr. Mimi mengatakan bahwa makanan yang mengandung mikroplastik sangat berbahaya jika tertelan manusia. Inflamasi atau peradangan adalah salah satu risiko kesehatan yang mengintai akibat mengonsumsi makanan dengan kandungan mikroplastik.
“Konsumsi mikroplastik dari makanan memang membawa potensi risiko kesehatan. Beberapa penelitian itu menunjukkan hubungan [mikroplastik] dengan inflamasi atau peradangan dan potensi toksisitas,” ujar Dr. Mimi.
Berdasarkan sejumlah penelitian, Dr. Mimi mengungkapkan ada sejumlah kasus yang menemukan mikroplastik di darah manusia. Akibatnya, potensi terjadinya inflamasi bisa muncul.
“Mikroplastik bisa ditemukan di dalam darah dan menyebabkan inflamasi,” ujar Dr. Mimi.
Namun, ia menyebutkan bahwa masih diperlukan studi lebih lanjut untuk meneliti efek jangka panjang mikroplastik terhadap kesehatan manusia. Sebab, fenomena mikroplastik yang terkandung di dalam makanan adalah hal baru yang masih diteliti.
Guna meminimalisir potensi mengonsumsi mikroplastik, Dr. Mimi mengimbau masyarakat untuk mengurangi konsumsi makanan yang dikemas di dalam plastik sekali pakai dan beralih untuk memakan makanan segar.
[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya
5 Sayuran Paling Bahaya bagi Penderita Diabetes, Hindari!
(miq/miq)