Jadon Sancho adalah tipe orang yang sangat mementingkan kepercayaan dan kesetiaan dalam hubungan. “Saya adalah tipe orang yang tidak suka menjalin pertemanan baru. Saya sangat mementingkan kepercayaan—sulit bagi saya untuk memercayai orang lain. Namun, tumbuh di Selatan London, itulah yang diajarkan kepada kita, seperti satu keluarga besar. Itu sebabnya saya merasa sangat terhubung dengan Dortmund,” ungkap Sancho.
“Ini agak gila, Anda tahu, saya tidak berpikir siapa pun akan mengharapkan hal ini—saya berada di final Liga Champions, terutama di negara asal saya. Saya sangat senang,” tambahnya.
Perjalanan Sancho ke final Liga Champions bersama Borussia Dortmund menyoroti kekuatannya dalam menghadapi berbagai rintangan. Dari pelecehan rasis yang dialaminya setelah final Euro 2020 hingga konflik internal di Manchester United, Sancho terus menunjukkan keteguhan hati.
Kembali ke Wembley kali ini membawa makna yang lebih dalam bagi Sancho. Stadion yang pernah menjadi saksi momen pahit dalam hidupnya kini menjadi panggung bagi sebuah babak baru. Dia tidak hanya membawa harapan untuk kemenangan Dortmund, tetapi juga harapan untuk masa depan yang lebih inklusif dan bebas dari rasisme.