Jakarta, CNBC Indonesia – Ancaman boikot terhadap merek yang berasal dari dan/atau pendukung Israel semakin digaungkan oleh masyarakat dunia setelah Zionis melancarkan serangan ke kawasan Rafah, Palestina sejak Senin (6/5/2024) lalu.
Menurut laporan terbaru Al Jazeera, sebanyak 36.096 warga Palestina yang di antaranya 15 ribu anak tewas, 10 ribu orang hilang, dan 81.136 warga luka-luka akibat serangan Israel sejak Oktober 2023 lalu.
Agresi brutal itu pun semakin mengundang amarah masyarakat dunia. Salah satu bentuk perlawanan yang dilakukan masyarakat adalah gerakan boikot terhadap perusahaan atau merek yang berasal dari dan/atau pendukung Israel.
Mengutip dari laman resmi BDS Movement, gerakan boikot yang meluas terhadap perusahaan-perusahaan Israel dan multinasional yang terlibat dapat efektif jika dilakukan secara strategis.
“Kita harus fokus secara strategis pada sejumlah perusahaan dan produk yang dipilih dengan hati-hati demi dampak yang maksimal,” tulis BDS Movement, dikutip Senin (3/6/2024).
Demi mencapai “hasil yang bermakna dan berkelanjutan yang benar-benar berkontribusi pada pembebasan Palestina”, BDS Movement membagi sasaran boikot menjadi empat kategori, yakni sasaran boikot konsumen, sasaran divestasi, sasaran tekanan (bukan boikot), dan sasaran boikot organik.
Lantas, apa saja perusahaan atau produk yang menjadi sasaran boikot? Berikut rangkumannya berdasarkan setiap kategori.
Sasaran Boikot Konsumen
Menurut BDS Movement, gerakan boikot terhadap perusahaan yang masuk ke dalam daftar kategori “Sasaran Boikot Konsumen” didasari oleh catatan perusahaan yang terbukti terlibat dalam penindasan oleh Israel kepada Palestina.
Berikut daftar perusahaan yang terdapat di Indonesia dan masuk ke dalam daftar “Sasaran Boikot Konsumen”.
1. Siemens
Siemens adalah perusahaan asal Jerman yang menjadi kontraktor utama untuk Euro-Asia Interconnector, yakni kabel listrik bawah laut Israel-UE yang direncanakan untuk menghubungkan pemukiman ilegal Israel di wilayah Palestina ke Eropa.
2. Puma
Produsen pakaian olahraga terkemuka di dunia, Puma, adalah sponsor tunggal Asosiasi Sepak Bola Israel (IFA) dan mengatur tim di pemukiman ilegal Israel di tanah Palestina.
“Puma memberikan legitimasi internasional terhadap aktivitas IFA, salah satunya klub sepak bola yang berbasis di pemukiman ilegal israel di tanah Palestina,” tulis BDS Movement.
“Dukungan Puma terhadap IFA secara langsung mendukung pelanggaran hak asasi manusia dan hukum internasional di luar lapangan, serta memungkinkan rezim pemukiman Israel untuk terus berkembang,” lanjut BDS Movement.
3. AXA
Perusahaan asuransi raksasa, AXA, diklaim terus melakukan investasi di bank-bank Israel yang mendanai perang, pencurian tanah, dan sumber daya alam Palestina. Adapun, bank-bank Israel yang sahamnya dikuasai AXA adalah Bank Hapoalim, Bank Leumi, dan Mizrahi Tehafot.
Melalui anak perusahaannya, AXA Investment Managers dan kepemilikan saham sebesar 64 persen di AXA Equitable Holdings, AXA juga memiliki investasi di lima bank utama Israel, yaitu Bank Hapoalim, Bank Leumi, First International Bank of Israel, Israel Discount Bank, dan Mizrahi Tefahot Bank.
4. Chevron
Perusahaan multinasional bahan bakar fosil Amerika Serikat (AS), Chevron adalah perusahaan utama yang mengekstraksi gas yang diklaim oleh Israel di Mediterania Timur.
Menurut BDS Movement, Chevron menghasilkan pendapatan miliaran dolar, memperkuat sistem perang dan Israel, memperburuk krisis iklim dan pengepungan Gaza, serta terlibat dalam merampas hak kedaulatan rakyat Palestina atas sumber daya alam mereka. Chevron memiliki ribuan pompa bensin ritel di seluruh dunia dengan merek Chevron, Caltex, dan Texaco.
5. SodaStream
SodaStream adalah mesin dan silinder yang dapat diisi kembali sehingga para pengguna bisa membuat soda atau minuman air berkarbonasi sendiri di rumah.
SodaStream menjadi korban boikot karena dinilai secara aktif turut serta dalam kebijakan Israel yang menggusur warga asli Palestina suku Bedouin di Naqab.
“SodaStream memiliki sejarah panjang perlakuan buruk dan diskriminasi terhadap pekerja Palestina,” ungkap BDS Movement.
6. HP Inc
Perusahaan-perusahaan merek HP menyediakan dan mengoperasikan teknologi yang digunakan oleh Israel untuk menjaga sistem apartheid, pendudukan, dan kolonialisme pemukiman di atas rakyat Palestina.
“Selain menyediakan layanan dan teknologi kepada tentara dan polisi Israel yang menjaga pendudukan ilegal Israel dan pengepungan Gaza, HP juga menyediakan Itanium servers eksklusif kepada Otoritas Penduduk dan Imigrasi Israel untuk sistem Aviv mereka,” ungkap BDS Movement.
Sasaran Divestasi
Sasaran divestasi adalah gerakan yang memberikan tekanan kepada pemerintah, lembaga, dan dana investasi untuk mengecualikan dan melakukan divestasi (pengurangan modal) terhadap perusahaan yang terlibat dalam usaha pemukiman ilegal Israel, serta database WhoProfits dan AFSC Investigate yang berisi perusahaan yang menduduk pendudukan.
Perusahaan yang terdapat di Indonesia dan masuk ke dalam daftar “Sasaran Divestasi” adalah Hyundai dan Chevron.
1. Hyundai, Volvo, CAT, JCB
Menurut BDS Movement, mesin dari HD Hyundai (Korea Selatan), Volvo (Swedia/China), CAT (Amerika Serikat), dan JCB (Inggris) telah digunakan oleh Israel untuk pengusiran paksa warga Palestina dengan cara penghancuran rumah, pertanian, dan bisnis, serta pembangunan pemukiman ilegal di tanah Palestina yang direbut.
2. Chevron dan Noble Energy milik Chevron
Perusahaan multinasional bahan bakar fosil AS, Chevron adalah perusahaan internasional utama yang mengekstraksi gas yang diklaim oleh Israel di Mediterania Timur. Chevron dan Noble Energy milik Chevron menghasilkan pendapatan miliaran dolar, memperkuat sistem perang, dan Israel serta memperburuk krisis iklim.
3. Intel
Intel telah mengumumkan bahwa mereka akan menginvestasikan US$25 miliar atau sekitar Rp405,6 triliun (asumsi kurs Rp16.224/US$) pada Israel seiring berlanjutnya genosida Israel terhadap rakyat Palestina untuk memperkuat Israel.
Pusat pengembangan pertama perusahaan di luar AS dibuka di Haifa pada 1974. Selama beberapa dekade, Intel telah berinvestasi di Israel. Pabriknya di “Qiryat Gat” dibangun di atas tanah Palestina di dalam batas desa Palestina di Irak al Manshiya yang secara etnis telah dibersihkan dan diratakan dengan tanah dan kemudian digantikan oleh pemukiman Israel di Qiryat Gat.
Sasaran Tekanan (bukan boikot)
BDS Movement menegaskan, perusahaan yang masuk ke dalam daftar ini tidak diserukan untuk diboikot. Namun, BDS Movement secara strategis mengajak pendukung dan lembaga untuk memberikan tekanan sampai perusahaan-perusahaan tersebut mengakhiri kerja sama dengan Israel.
Deretan perusahaan yang masuk ke dalam daftar “Sasaran Tekanan (bukan boikot)” ini adalah Google, Amazon, Airbnb, Booking.com, dan Disney.
1. Google dan Amazon
Eksekutif Amazon Web Services dan Google Cloud dilaporkan telah menandatangani kontrak senilai US$1,22 miliar atau sekitar Rp19,79 triliun untuk menyediakan teknologi cloud kepada pemerintah dan militer Israel pada Mei 2021 lalu.
“Dengan mendukung apartheid Israel dengan teknologi penting, Amazon dan Google secara langsung terlibat dalam seluruh sistem penindasannya, termasuk genosida yang sedang berlangsung di Gaza,” tulis BDS Movement.
2. Airbnb dan Booking.com
Airbnb asal AS dan Booking.com asal Belanda menjadi sasaran tekanan karena menawarkan sewa penginapan di pemukiman ilegal Israel yang dibangun di tanah Palestina.
Pada 2018 lalu, Airbnb mengumumkan bahwa pihaknya akan menghapus seluruh properti di pemukiman Israel dari situs web mereka. Namun, setelah protes di Israel, perusahaan asal Amerika Serikat (AS) itu membatalkan keputusan tersebut.
3. Walt Disney
Raksasa hiburan asal AS, Walt Disney, telah memberikan bantuan sebesar US$2 juta atau sekitar Rp32,44 miliar ke Israel untuk menanggulangi dampak dari serangan Hamas pada 7 Oktober 2023 lalu. Dilaporkan, bantuan tersebut diserahkan pada 12 Oktober 2023.
Secara rinci, Disney mendonasikan US$1 juta atau sekitar Rp16,22 miliar kepada Magen David Adom, afiliasi dari Federasi Internasional Perhimpunan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah yang menyediakan layanan medis darurat dan perbankan darah di Israel.
Sementara, US$1 juta lainnya diserahkan kepada organisasi nirlaba yang bekerja di Israel untuk pemberian bantuan kepada anak-anak.
Sasaran Boikot Organik
McDonald’s, Burger King, Papa John’s, WIX, hingga Pizza Hut adalah daftar perusahaan yang masuk ke dalam daftar “Sasaran Boikot Organik” karena cabang atau waralaba di Israel secara terbuka mendukung agresi Israel di Gaza.
“Saat ini, perusahaan tersebut menjadi target di beberapa negara oleh kampanye boikot organik, bukan diinisiasi oleh BDS Movement,” tulis BDS Movement.
“Hal ini karena perusahaan-perusahaan, cabang, atau waralaba mereka di Israel secara terbuka mendukung dan/atau memberikan sumbangan besar kepada militer Israel dalam serangan Israel saat ini terhadap 2,3 juta warga Palestina di Jalur Gaza yang diduduki dan dikepung,” lanjut pernyataan BDS Movement.
Baru-baru ini, pemegang waralaba McDonald’s di Malaysia telah mengajukan gugatan SLAPP terhadap aktivis solidaritas dengan tuduhan pencemaran nama baik. Alih-alih meminta pertanggungjawaban pemegang waralaba Israel karena mendukung genosida, McDonald’s dilaporkan melakukan intimidasi terhadap para aktivis.
“kedua alasan ini membuat kami menyerukan untuk meningkatkan boikot terhadap McDonald’s hingga perusahaan induknya,” tegas BDS Movement.
Di Indonesia, masyarakat Indonesia pendukung Palestina sepakat untuk memboikot McDonald’s setelah McDonald’s Israel yang memberikan makanan gratis kepada Pasukan Pertahanan Israel atau Israel Defense Forces (IDF).
[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya
Penjualan McDonald’s Turun Imbas Boikot, Ini Data Terbaru
(rns/rns)