Jakarta, CNBC Indonesia – Pemerintah resmi menetapkan perayaan Idul Adha atau 10 Zulhijjah 1445 Hijriah pada Senin, 17 Juni 2024. Nah, dua hari sebelum hari raya kurban tersebut, umat Muslim dianjurkan untuk berpuasa Tarwiyah dan Arafah.
Puasa Tarwiyah dilaksanakan pada 8 Zulhijjah 1445 H. Sementara puasa Arafah pada 9 Zulhijjah 1445 H.
Mengutip situs Kementerian Agama RI, ada 10 amalan yang bila dilakukan sejak awal Zulhijjah, maka pahalanya setara dengan haji dan umrah. Salah satu amalannya yaitu melaksanakan puasa Tarwiyah dan Arafah pada 8 dan 9 Zulhijjah.
Dalam Al-Qur’an, Allah SWT telah berfirman:
وَيَذْكُرُوا اسْمَ اللَّهِ فِي أَيَّامٍ مَّعْلُومَاتٍ
Artinya: “Dan mereka yang menyebut nama Allah pada hari-hari yang telah masyhur” (QS. Al-Hajj: 28)
Hari-hari masyhur yang dimaksud adalah 10 hari pertama bulan Zulhijjah. Hal ini sebagaimana dijelaskan di dalam hadits Rasulullah SAW.
مَا مِنْ أَيَّامٍ الْعَمَلُ الصَّالِحُ فِيهَا أَحَبُّ إِلَى اللَّهِ مِنْ هَذِهِ الْأَيَّامِ يَعْنِي أَيَّامَ الْعَشْرِ قَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ وَلَا الْجِهَادُ فِي سَبِيلِ اللَّهِ قَالَ وَلَا الْجِهَادُ فِي سَبِيلِ اللَّهِ إِلَّا رَجُلٌ خَرَجَ بِنَفْسِهِ وَمَالِهِ فَلَمْ يَرْجِعْ مِنْ ذَلِكَ بِشَيْءٍ.
Artinya: “Tiada hari-hari yang amal shalih di dalamnya lebih dicintai Allah daripada hari-hari ini. Yakni 10 hari pertama dari bulan Zulhijjah. Mereka (para shahabat) bertanya: “Wahai Rasulullah, dan tidak juga berjihad di jalan Allah (lebih utama darinya)?”, beliau bersabda: “Dan tidak juga berjihad di jalan Allah (lebih utama darinya), kecuali seseorang yang berjuang dengan dirinya dan hartanya lalu ia tidak kembali dengan apapun.” (HR Bukhari dan Muslim)
Niat Puasa Tarwiyah 8 Zulhijjah
نَوَيْتُ صَوْمَ تَرْوِيَةَ سُنَّةً لِلَّهِ تَعَالَى
Arab latin: Nawaitu shauma tarwiyata sunnatan lillahi ta’ala
Artinya:”Saya niat puasa Tarwiyah, sunnah karena Allah Ta’ala.”
Niat Puasa Arafah 9 Zulhijjah
نَوَيْتُ صَوْمَ عَرَفَةَ سُنَّةً لِلّٰهِ تَعَالَى
Arab latin: Nawaitu shauma arafata sunnatan lillâhi ta’ala
Artinya: “Saya niat puasa sunnah Arafah karena Allah Ta’ala.”
Tata Cara Puasa Tarwiyah dan Arafah
1. Melafalkan Niat
Anda bisa membacakan niat puasa Tarwiyah dan Arafah sejak malam hari hingga siangnya, sebelum masuk waktu zawal atau saat matahari tergelincir ke barat. Syaratnya, Anda belum melakukan hal-hal yang membatalkan puasa sejak terbit fajar atau masuk waktu subuh.
2. Makan Sahur
Makan sahur utamakan dilakukan menjelang masuk waktu subuh sebelum imsak.
3. Menahan diri
Melaksanakan puasa dengan menahan diri dari segala hal yang dapat membatalkan puasa, seperti makan, minum dan lainnya.
4. Menjaga Diri
Tidak hanya menahan diri, tetapi juga menjaga diri dari hal-hal yang bisa membatalkan pahala puasa, seperti berkata kotor, menggunjing orang, dan segala perbuatan dosa sebagaimana sabda Rasulullah SAW:
كَمْ مِنْ صَائِمٍ لَيْسَ لَهُ مِنْ صِيَامِهِ إِلَّا الْجُوعِ وَالْعَطَشِ (رواه النسائي وابن ماجه من حديث أبي هريرة)
Artinya: “Banyak orang yang berpuasa yang tidak mendapatkan apa-apa dari puasanya kecuali rasa lapar dan kehausan” (HR an-Nasa’i dan Ibnu Majah dari riwayat hadits Abu Hurairah ra). (Abul Fadl al-‘Iraqi, al-Mughni ‘an Hamil Asfâr, [Riyad: Maktabah Thabariyyah, 1414 H/1995 M], juz I, h. 186).
5. Berbuka Puasa
Bagi yang menjalankan puasa, sebaiknya menyegerakan untuk berbuka puasa, yakni saat tiba waktu maghrib.
Jadwal Puasa Tarwiyah dan Arafah
Setelah mengerjakan puasa Dzulhijjah, selanjutnya puasa Tarwiyah dan Arafah. Berikut jadwal puasa 2 hari sebelum Idul Adha:
- 8 Dzulhijah 1445 H: 15 Juni 2024
- 9 Dzulhijah 1445 H: 16 Juni 2024
Keutamaan Puasa Tarwiyah
Puasa Tarwiyah memiliki banyak keutamaan, dikutip dari Detikcom. Berikut di antaranya:
1. Menghapus Dosa Satu Tahun
Umat Islam yang menjalankan puasa Tarwiyah akan dihapus dosanya selama satu tahun. Ada sebagian ulama mengatakan bahwa hadits yang mendasari hal ini termasuk hadits dhaif (lemah), karena riwayatnya tidak kuat.
Kendati demikian, para ulama menyarankan untuk mengamalkan hadits ini dalam konteks fadha-ilul a’mal (amal-amal yang memperoleh keutamaan). Terlebih lagi, berpuasa pada tanggal 8 termasuk dalam sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah, yang merupakan hari yang istimewa.
Ibnu Abbas RA berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda:
“Tidak ada satu hari ketika amal shalih lebih disukai oleh Allah SWT dari pada sepuluh dari permulaan Dzulhijjah.” Para sahabat bertanya, “Wahai Rasulullah SAW, walaupun dibandingkan dengan berjuang di jalan Allah SWT.?” Beliau pun bersabda, “Walaupun dibandingkan dengan berjuang di jalan Allah SWT, kecuali seorang yang keluar dengan jiwa dan hartanya, kemudian ia tidak menginginkan balasan apa pun dari yang telah dikorbankannya.” (HR. Bukhari).
2. Seperti Memerdekakan Seribu Budak
Orang yang menjalankan puasa Tarwiyah juga akan mendapatkan keutamaan seperti memerdekakan seribu budak dan bersedekah seribu unta dan seribu kuda yang digunakan jihad fi sabilillah.
Keutamaan Puasa Arafah
Keutamaan puasa puasa Arafah juga tak kalah banyak.Berikut sejumlah keutamaannya:
1. Pelebur Dosa
Salah satu keutamaan puasa Arafah terdapat pada hadits nabi, berikut:
Abu Qatadah RA berkata, “Rasulullah SAW pernah ditanya tentang puasa hari ‘Arafah, kemudian beliau menjawab bahwa puasa itu melebur dosa satu tahun yang telah berlalu dan yang akan datang.” (HR. Muslim).
2. Pembebasan dari Api Neraka
Selain sebagai peleburan dosa, puasa Arafah juga mempunyai fadhilah sebagai pembebasan dari api neraka. Rasulullah SAW bersabda:
“Di antara hari yang Allah SWT banyak membebaskan seseorang dari neraka adalah hari Arafah. Dia akan mendekati mereka lalu akan menampakkan keutamaan mereka pada malaikat. Kemudian, Allah berfirman, ‘Apa yang diinginkan oleh mereka?” (HR. Muslim).
3. Dikabulkannya Doa
Keutamaan lainnya adalah dikabulkannya doa bagi orang yang menjalankannya. Secara umum, doa orang yang berpuasa akan dikabulkan Allah SWT, apalagi yang menjalankan puasa Arafah. Rasulullah SAW bersabda:
“Sebaik-baik doa adalah doa pada hari ‘Arafah. Dan, sebaik-baik yang kuucapkan, begitu pula diucapkan oleh para nabi sebelumku, adalah ucapan ‘Laa ilaha illallah wahdahu laa syarikalah, lahul mulku walahul hamdu wa huwa ‘ala kuli syai-in qadiir” (HR. Tirmidzi).
4. Seperti Memerdekakan Dua Ribu Budak
Puasa Arafah sama dengan memerdekakan dua ribu budak dan bersedekah dua ribu unta dan dua ratus kuda untuk jihad fi sabilillah.
Itulah niat puasa Tarwiyah dan Arafah serta tata caranya. Semoga bermanfaat
[Gambas:Video CNBC]
(fab/fab)