Surabaya (beritajatim.com) – Hari Raya Idul Adha adalah momen yang sangat berharga bagi umat Islam untuk mengenang keteladanan Nabi Ibrahim. Perjalanan hidup Nabi Ibrahim penuh dengan pengorbanan dan keikhlasan dalam menjalankan perintah Allah SWT.
Berikut ini adalah enam keteladanan Nabi Ibrahim yang sangat relevan untuk kita renungkan dan amalkan di hari raya ini:
1. Memegang Teguh Akidah dan Syariat
Nabi Ibrahim selalu beribadah hanya kepada Allah. Beliau juga menolak untuk ikut serta dalam menjual berhala bersama ayahnya dan tidak pernah memintakan ampunan dosa kepada Allah untuk ayahnya yang musyrik.
2. Berdakwah dengan Penuh Hikmah
Nabi Ibrahim dikenal sebagai sosok yang berdakwah dengan penuh hikmah dan kelembutan. Dalam QS al-An’am ayat 41-44, dikisahkan bagaimana Nabi Ibrahim mengajak ayahnya untuk masuk ke dalam agama Islam dengan cara yang sangat santun dan penuh adab. Beliau menjelaskan dengan baik bahwa berhala-berhala yang disembah ayahnya tidak bisa mendengar, melihat, atau memberikan manfaat apa pun.
3. Memiliki Hujjah yang Kuat
Keteguhan hujjah atau argumen Nabi Ibrahim adalah salah satu keistimewaannya. Beliau berhasil membungkam penduduk Haran yang menyembah bulan, bintang, dan matahari dengan logika yang kuat. Ibrahim menjelaskan bahwa benda-benda langit tersebut mengalami perubahan dan tidak layak disembah karena sesuatu yang berubah pasti membutuhkan yang mengubahnya.
4. Tidak Takut dalam Berjuang Menegakkan Agama Allah
Nabi Ibrahim menunjukkan keberanian yang luar biasa dalam menegakkan agama Allah. Saat Raja Namrud hendak melemparkannya ke dalam api, Nabi Ibrahim tidak gentar sedikit pun. Keyakinannya bahwa Allah akan menolong hamba-Nya yang berjuang di jalan-Nya adalah teladan bagi kita untuk selalu berani dan tidak takut dalam menegakkan kebenaran dan keadilan, meski harus menghadapi risiko besar.
5. Tawakal Sepenuhnya kepada Allah
Keteladanan Nabi Ibrahim dalam tawakal sangatlah mendalam. Hal ini tercermin ketika beliau meninggalkan Hajar dan Ismail yang masih bayi di Makkah yang tandus dan tanpa sumber air. Dengan keimanan dan tawakal yang kuat, Ibrahim melaksanakan perintah Allah dan Hajar pun menerima keputusan tersebut dengan ikhlas. Kisah ini mengajarkan kita untuk selalu tawakal kepada Allah tanpa meninggalkan ikhtiar, yakin bahwa Allah selalu menyediakan jalan keluar bagi hamba-Nya yang beriman.
6. Bersegera Menjalankan Perintah Allah
Salah satu pengorbanan terbesar Nabi Ibrahim adalah ketika beliau diperintahkan untuk menyembelih putranya, Ismail. Meskipun sangat mencintai putranya, Nabi Ibrahim tetap bersegera menjalankan perintah Allah dengan ikhlas. Keteladanan ini menunjukkan bahwa dalam menjalankan perintah Allah, kita harus siap dan ikhlas, meski terkadang harus menghadapi pengorbanan besar.
Keteladanan Nabi Ibrahim mengajarkan kita banyak hal tentang keimanan, keberanian, hikmah dalam berdakwah, tawakal, dan ketaatan kepada Allah. Di hari raya Idul Adha ini, marilah kita mengambil hikmah dari kisah beliau dan mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari, sehingga kita bisa menjadi hamba yang lebih baik di hadapan Allah SWT. [ian]