More

    Serial House of The Dragon Kembali dengan Awalan yang Ngeri dan Bikin Takjub

    Surabaya (beritajatim.com) – House of the Dragon kembali dengan episode pertama musim kedua yang penuh dengan tragedi pada Senin (17/6/2024), melanjutkan akhir yang mengerikan dari musim pertama. Episode ini disebut-sebut sebagai ciri khas ‘Game of Thrones’ oleh Daniel Rutledge.

    Seorang pria dari Westeros Utara memulai episode pertama dengan kalimat, “Kewajiban adalah pengorbanan. Ia melampaui segala hal, bahkan darah. Semua pria terhormat harus membayarnya.” Kalimat ini diiringi oleh gambar burung gagak yang terbang melalui hutan pinus berkabut menuju Winterfell. Ramin Djawadi menambahkan musik latar House Stark yang menggetarkan hati.

    Momen ini sangat menyentuh bagi para penggemar ‘Game of Thrones’. Lima tahun berlalu sejak terakhir kali melihat Winterfell, dan meskipun hanya dalam adegan pembuka, kembalinya tempat ini sangat menyenangkan. Kalimat pembuka ini menyentuh nilai-nilai utama House Stark dan mengingatkan pada dialog ikonik antara Alicent dan Rhaenyra dari musim pertama House of the Dragon.

    Rutledge menyukai acara ini karena penulisan yang kuat dan drama yang dibangun dengan baik. Musim kedua dimulai dengan cepat, memperlihatkan konflik yang semakin memanas antara Green dan Black dari House Targaryen. Tragedi di akhir musim pertama memicu permusuhan yang semakin parah, dengan masing-masing pihak mengumpulkan pasukan dan sekutu serta menyusun rencana perang. Namun, rencana-rencana ini dengan cepat berantakan karena tindakan gegabah dari karakter-karakter yang penuh dendam.

    Musim kedua terus menumpuk tragedi, menunjukkan bahwa meskipun dialog dari Alicent dan Rhaenyra brilian, mereka bukanlah ahli strategi. House of the Dragon menyoroti keputusan buruk yang dibuat oleh orang-orang kuat, dengan banyak kesalahan dan kebetulan tragis yang terasa nyata.

    House of the Dragon lebih sukses dari yang diharapkan banyak orang, terutama mengingat kritikan keras terhadap musim terakhir Game of Thrones. Prekuel ini menampilkan lebih banyak konten naga tetapi tetap fokus pada perebutan kekuasaan dan intrik politik. Dengan fokus pada satu rumah dengan dua divisi, acara ini lebih mudah diikuti dibandingkan dengan kompleksitas Game of Thrones yang memiliki banyak karakter.

    Adegan terakhir episode pertama musim kedua sangat mengerikan dan intens, dengan elemen horor yang kuat. Tindakan kekerasan diekspresikan melalui desain suara yang brutal, membuat banyak penonton merasa ngeri. Tindakan ini meningkatkan ketegangan cerita ke level yang baru, menjadikan House of the Dragon sebagai acara TV fantasi dewasa terbaik saat ini. [aje]

    Source link