Dari keterangan para pekerja, sempat melihat delapan orang tak dikenal menggunakan empat sepeda motor di sekitar lokasi kejadian.
“Masyakarat ada yang melihat 4 motor pakai Satria FU, satu motor 2 orang. Yang 3 nungguin di depan, 1 orang lagi jalan ke depan,” bebernya.
Egi menduga korban sudah dibuntuti selepas keluar dari bank. Pelaku menggunakan modus pecah ban.
“Karena modus pecah ban ga berhasil, mungkin kondisi jalan ramai atau gimana, jadi tidak berhasil. Akhirnya pakai cara pecah kaca saat mobil parkir di lokasi proyek,” terangnya.
Kasus pencurian dana desa tersebut telah dilaporkan ke Polsek Rumpin dan Pemerintah Kabupaten Bogor.
“Soal uang itu harus diganti atau bagaimana kami ga tahu secara aturannya. Yang pasti saat itu kami langsung membuat laporan polisi,” ujarnya.
Kapolsek Rumpin AKBP Sumijo mengatakan setelah menerima laporan pencurian pihaknya langsung mendatangi lokasi dan melakukan olah TKP.
Ia menyebut pelaku menggasak uang Rp 324 juta dan satu buah laptop merk Asus serta, puluhan kartu ATM milik guru ngaji dan perangkat staf desa.
“Saat ini kami sedang melakukan penyelidikan dan meminta keterangan untuk mengungkap kasus pencurian dengan modus pecah kaca,” kata dia. (Achmad Sudarno)