Publik jelas menanti pertandingan para raksasa tersebut. Namun, penonton juga akan mencermati sepak terjang para kuda hitam.
Tim-tim non-unggulan memang selalu mendapat hati di kalangan suporter, terutama yang berstatus netral. Sebab, mereka mencerminkan perjuangan dan keberhasilan mengalahkan status quo.
Kebetulan, Piala Eropa atau Euro merupakan salah satu panggung terciptanya kejutan-kejutan besar di sepak bola internasional.
Denmark melakukannya pada edisi 1992 meski pada awalnya tidak lolos turnamen. Saat itu Tim Dinamit menggantikan Yugoslavia yang dilarang ambil bagian akibat sanksi PBB.
Kisah spektakuler lain muncul hampir satu dekade kemudian. Jangankan meraih kemenangan pertama di turnamen besar sepak bola sepanjang sejarah partisipasi, Yunani sampai membawa pulang trofi usai berjaya pada Euro 2004.
Selain dua negara tersebut, beberapa nama juga meraih gelar internasional pertama dan hingga kini satu-satunya di Piala Eropa. Mulai Uni Soviet (1960), Cekoslovakia (1976), Belanda (1988), dan terbaru Portugal (2016).