Sebelumnya, Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono tidak menampik tingginya jumlah PHK yang terjadi di Jakarta per Juni 2024. Namun, Heru menyebut, tidak semua pekerja yang kena PHK adalah warga asli Jakarta.
“Gini, berdasarkan data memang PHK tinggi (di Jakarta). Berdasarkan data yang ada, tidak murni itu adalah warga Jakarta yang sudah lama tinggal,” kata Heru kepada wartawan di kawasan Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Senin (5/8/2024).
Menurut Heru, tingginya angka PHK di Jakarta berbanding lurus dengan banyaknya angka pendatang yang masuk Jakarta.
Adapun pendatang memang dibolehkan tinggal di Jakarta dengan berbagai ketentuan. Heru menyebut, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta juga tidak bisa menghalangi warga daerah yang merantau ke Jakarta untuk mencari pekerjaan.
“Jadi ada beberapa warga yang memang datang ke Jakarta, langsung dia kan kalau ke Jakarta tinggal dengan saudaranya, dengan temannya, dengan jaminan lainnya sesuai dengan aturan kependudukan. Kan dia boleh pindah,” kata Heru.
“Nah, ini ada sebagian yang belum dapat pekerjaan. Nah itu juga termasuk di dalam data (PHK) itu,” lanjutnya.