More

    Buntut Aksi Titip Sampah di Kantor Wali Kota Depok, Politikus PDIP Tantang Balik Idris

    Liputan6.com, Depok – Politikus PDI Perjuangan (PDIP), Ikravany Hilman merespons pernyataan Wali Kota Depok Mohammad Idris yang tengah mengusut dugaan adanya provokator dalam aksi penitipan sampah di Kantor Wali Kota.

    Sekretaris DPC PDI Perjuangan Kota Depok ini mempersilakan Idris apabila ingin melaporkan aksi penitipan sampah di area kantor Wali Kota Depok.

    Ikravany menanggapi santai saat mengetahui dirinya akan dilaporkan delik provokator pada aksi penitipan sampah di Kantor Wali Kota Depok tersebut. Bahkan dia hanya tertawa saat mengetahui respons Mohammad Idris atas aksinya.

    “Hahaha, ya ini tanggapan gue pertama, ketawa,” ujar Ikravany, Senin (12/8/2024).

    Ikravany menjelaskan, aksi penitipan sampah di kantor Wali Kota Depok bukan tindakan provokatif. Aksi yang dilakukannya bersama kader DPC PDIP Kota Depok itu merupakan inspirasi kepada warga, apabila sampah tidak diangkut petugas sampah DLHK Kota Depok.

    “Jadi kalau sampahnya enggak diangkut-angkut, coba titipkan ke balai kota, ternyata, kemarin kami titipkan siang, sore udah bersih kok. Padahal di tempat warga bisa berhari-hari sampah enggak diangkut,” jelas Ikravany.

    Aksi DPC PDI Perjuangan Kota Depok ini pun dinilai efektif karena petugas DLHK langsung mengangkut sampah yang dititipkan.

    “Ternyata mujarab, jadi daripada tempatnya kotor, kumuh, bau, banyak penyakit, coba titipkan ke Balai Kota,” ucap Ikravany.

    Ikravany menyebut, aksinya tersebut merupakan tindakan menitipkan, bukan membuang sampah. Dia pun menantang kembali Mohammad Idris yang mengancam akan melaporkan aksi DPC PDI Perjuangan Kota Depok tersebut.

    “Kalau Pak Wali mau melaporkan, ya dilaporin, jangan enggak. Kalau Pak Wali Kota mengaku ada pelanggaran dan sebagainya, dilaporkan, jangan enggak,” tantang Ikravany.

    Namun, lanjut Ikravany, apabila tindakan yang dilakukannya bersama kader DPC PDI Perjuangan Depok tidak ditemukan pelanggaran, Pemkot Depok diminta menyelesaikan permasalahan sampah. Bahkan, Ikravany menilai, pernyataan Idris menunjukan karakter seorang pemimpin yang anti kritik.

    “Itu kekuasaan yang sok-sokan, bukannya menerima itu sebagai sebuah kritik, tapi malah mengancam. Saya bilang, jangan cuma ngancam-ancam. Jangan-jangan enggak dikerjain, lakukan, laporkan,” ucap Ikravany.

     

    Source link