Gresik (beritajatim.com) – Penyair asal Bandung, Panji Siswanto atau lebih dikenal dengan Panji Sakti, duet membaca puisi bareng Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani. Diiringi musikalisasi, puisi Padamu Mu Nur membuat merinding para penonton.
“Terima kasih sudah membacakan puisi ini. Puisi ini bikinnya tadi siang mendadak. Gresik ini bikin ide-ide saya topcer, apa mungkin karena makanannya yang enak ya,” ujar Panji Sakti, Jumat (16/8/2024).
Panji yang pernah menempuh pendidikan Seni Rupa di IKIP Bandung (Universitas Pendidikan Indonesia) hadir di Gresik untuk menyemarakkan Festival Musikalisasi Puisi Gresik 2024. Kompetisi musikalisasi puisi tersebut, diikuti 30 kelompok pelajar tingkat SMP dan SMA dari seluruh kabupaten.
Mereka berlomba memperebutkan Piala Bupati Gresik. Setelah melalui proses seleksi ketat di tiga wilayah utara, tengah, dan selatan, maka sembilan finalis terbaik tampil di babak final. Juara pertama berhasil direbut oleh SMP Negeri 26 Wringinanom Gresik untuk kategori SMP, sementara SMA Muhammadiyah 1 Gresik dinobatkan sebagai juara pertama kategori SMA.
Bupati Fandi Akhmad Yani mengatakan, kehadiran penyair Panji Sakti menambah kemegahan acara ini, menjadikan sebuah momen yang tidak terlupakan dalam perayaan seni dan budaya di Gresik.
“Puisi yang dibacakan merupakan gambaran suasana dan surga kuliner di Kabupaten Gresik,” ungkapnya.
Festival Musikalisasi Puisi Gresik 2024 ini yang diadakan oleh Dewan Kebudayaan Gresik (DKG) bekerja sama dengan Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Kebudayaan, Kepemudaan, dan Olahraga (Disparekrafbudpora).
Orang nomor satu di Gresik itu menyatakan pesan pentingnya budaya membaca dan menulis bagi generasi muda.
“Membaca adalah fondasi utama dalam menciptakan karya tulis yang berkualitas. Saya berharap, semangat membaca dan menulis ini dapat menjadi bagian dari keseharian anak-anak kita,” paparnya. [dny/ian]
Berikut puisi yang diciptakan Panji Sakti saat berada di Gresik
Duhai nur yang nur
Ini aku tiba tiba rindu padamu
Tapi mesti bukan aku rindu
Mestilah kau yang melulu
Rindu dikenali
Rindu ditemui
Duhai Nur yang Paling Nur
Maafkan aku yang belum bisa menjadi perangkatmu
Yang pandai menyeru nama nama kegemaranmu
Kau saja rajin memanggilku berulang ulang
Mengingatku untuk bersiap pulang
Semoga kau sudi merawat rindu ini dalam diriku
Dan selamatkan aku dari rasa rindu
Yang tak bermuara padamu
Panji Sakti