Abra mengungkapkan, sempat terjadinya penundaan pengiriman sampah dari Kota Depok ke TPPAS Lulut-Nambo dikarenakan terkendala infrastruktur. Menurutnya, pembuangan sampah ke TPPAS Lulut-Nambo tidak seperti pembuangan ke TPA Cipayung.
“Jadi tidak hanya dibuang terus di open dumping, di sana itu dibuang kemudian langsung masuk mesin, turun di mesin langsung diolah menjadi Refuse Derived Fuel,” ungkap Abra.
Abra menuturkan, luas area TPA Cipayung mencapai 13,9 hektar dan lahan yang dapat digunakan untuk penampungan sampah mencapai 8,9 hektar. Adapun sampah yang sudah tertampung di TPA Cipayung mencapai 3.500 meter kubik.
“Sampahnya itu saat ini 3.500 meter kubik atau sekitar 1.600.050 ton,” tutur Abra.
DLHK Kota Depok saat ini masuk melakukan penataan sampah TPA Cipayung untuk memaksimalkan daya tampung. DLHK Kota Depok meminta masyarakat untuk melakukan pembatasan timbulan sampah sehingga tidak terjadi kelebihan kapasitas TPA Cipayung.
“Berdasarkan pengalaman Juni tahun kemarin, kita butuh satu sampai dua pekan menormalkan pengangkutan sampah, saya juga mohon maaf atas ketidaknyamanan dalam kondisi ini,” pungkas Abra.