More

    Wisata Mangrove di Gresik Ini Terus Bersolek

    Gresik (beritajatim.com)– Ada wisata mangrove di Kabupaten Gresik yang terus bersolek. Tepatnya di Desa Karangkiring, Kecamatan Kebomas. Wisata tersebut, saat ini terus melakukan perbaikan, dan menambah beragam fasilitas di lokasi. Salah satunya dengan menambah jumlah pohon mangrove serta membangun jembatan kayu yang baru.

    Tambahan fasilitas ini, merupakan bantuan dari PT Wilmar Nabati Indonesia Gresik. Produsen minyak sawit itu, menanam 1.000 pohon mangrove serta membangun jembatan kayu baru, dan membantu 6 titik lampu lampu bertenaga surya untuk penerangan wisata di malam hari.

    “Ini adalah bentuk sineri untuk bersama-sama memberi yang terbaik bagi nelayan dan lingkungan hidup”, ujar Ridwan Brandes selaku Business Unit Head PT Wilmar Nabati Indonesia Gresik, Sabtu (24/8/2024).

    Ia menambahkan, melalui bantuan penambahan fasilitas di wisata mangrove ini akan menambah kualitas lingkungan hidup sehingga bisa memberikan oksigen yang baik bagi kehidupan.

    “Pohon mangrove ini menjadi andalan, karena bisa menghasilkan oksigen terbaik untuk menjaga kualitas udara,” imbuhnya.

    Bertambahnya fasilitas di wisata mangrove ini membuat semakin eksotis serta menarik perhatian para pengunjung yang datang untuk berlibur serta menghabiskan waktu bersama keluarga.

    Pembangunan jembatan kayu sepanjang 140 M ini dikerjakan secara bertahap dan saat ini sudah bisa dinikmati pengunjung yang datang. Jembatan kayu ini akan semakin menambah panjang rute berkeliling menikmati keindahan wisata mangrove di tengah hamparan laut lepas.

    Sementara Kepala Desa Karangkiring Dedik Hartono menuturkan, pihaknya mengapresiasi bantuan penambahan fasilitas di wisata mangrove yang menjadi andalan desanya. Adanya tambahan fasilitas ini, akan mempercantik wisata dan menambah jumlah pengunjung yang datang.

    “Pengunjung bisa lebih betah dan leluasa untuk menikmati keindahan alam di muara Kali Lamong ini”, tuturnya.

    Untuk bisa menikmati keindahan alam di kawasan wisata ini, pemerintah desa setempat tidak mematok tarif masuk, melainkan hanya membayar karcis parkir saja.

    “Saat masuk wisata hanya dikenakan tarif parkir motor Rp.2000 dan mobil Rp 5.000”, ungkap Dedik.

    Dedik berharap, melalui perbaikan serta tambahan fasilitas ini bisa mengundang banyak pengunjung untuk datang berkunjung ke wisata mangrove desanya.

    “Kami berharap wisata ini lebih ramai, sehingga mendongkrak roda perekonomian para pelaku umkm desa”, tandasnya. (dny/kun)

    Source link